Saham GDST merosot cukup menyita perhatian investor. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk atau yang juga kita kenal sebagai GDST memiliki pergerakan saham hingga di zona merah.
Penurunan saham perusahaan ini terjadi 4 Agustus kemarin.
Baca Juga: Saham yang Naik Tidak Wajar, Masuk dalam Radar Pantauan
Nilai Saham GDST Merosot
Belum lama ini saham GDST mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bagaimana tidak, sahamnya hanya Rp 118 per saham. Harga tersebut berlaku setelah mengalami penurunan sampai 4,84%.
Mengenai level tertingginya, harga saham ini hanya sampai Rp 125. Sementara terendahnya Rp 116 per saham. Informasi ini terungkap secara detail berdasar data RTI.
Terkait penurunan harga saham tersebut, perdagangan yang perusahaan lakukan totalnya 1.838 kali dengan jumlah sampai 302.340 saham.
Dari frekuensi perdagangan yang perusahaan lakukan pun, terdapat transaksi keseluruhan sebesar Rp 3,6 miliar. Terlihat jelas bahwa saham GDST merosot tajam.
Penyebab Penurunan Harga Saham
Harga saham bisa turun karena disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.
Restrukturisasi Perusahaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan harga saham yaitu terjadinya restrukturisasi perusahaan. Misalnya saja perusahaan tengah berada di dalam ambang akuisisi. Investor tentu saja merasa khawatir dengan kondisi sahamnya. Tak heran apabila harga sahamnya menjadi turun.
Dalam kondisi tersebut, investor seringkali merasa takut tidak bisa menyesuaikan dengan perbedaan budaya antara kedua perusahaan. Belum lagi masalah dilusi saham.
Masih berbicara mengenai restrukturisasi perusahaan, pemecatan karyawan hingga perubahan kebijakan juga mempengaruhi turunnya harga saham.
Pasalnya, hal tersebut berkaitan dengan masalah keuangan dan ketidakpastian operasional yang perusahaan lakukan.
Baca Juga: Saham Emiten Poultry Mengalami Prospek Baik di Tahun 2022
Fundamental Lemah
Berkaca dari saham GDST yang merosot, selain restrukturisasi perusahaan turunnya harga saham juga karena fundamental yang lemah. Dalam hal ini, perusahaan memiliki keuntungan dan pendapatan yang menurun.
Adapun penyebabnya bisa karena hilangnya pelanggan setia, rendahnya kualitas produk atau jasa, banyaknya pesaing, citra perusahaan menjadi buruk, dan lain sebagainya.
Apabila hal tersebut terjadi, maka mengundang pertanyaan dari investor akan kemampuan perusahaan tersebut dalam mengatur keuangan. Lebih dari itu, lambat laun seputar pembiayaan utang juga jadi bahan perbincangan.
Baca Juga: Saham AXIO Naik 35% pada Penutupan Sesi Pertamanya
Manipulasi Pasar
Hal lainnya yang juga menjadi penyebab turunnya saham yaitu manipulasi pasar. Kondisi ini seringkali dilakukan oleh investor yang berpengalaman di bidangnya.
Dengan modal besar, investor seringkali memanfaatkan media massa.
Namun perlu Anda sadari bahwasanya kondisi ini hanya terjadi selang beberapa waktu saja. Saham bisa naik dan stabil kembali apabila melihat reputasi yang perusahaan miliki.
Dengan alasan tersebut, tak bisa kita pungkiri bahwa reputasi perusahaan memang berdampak baik. Oleh karena itu, penting untuk membangun reputasi perusahaan agar harga sahamnya selalu investor lirik.
Saham GDST merosot tentu mengejutkan sejumlah pihak, apalagi investor. Apabila Anda ingin terjun ke dunia investasi ini, tentu pahami juga apa saja penyebab harga saham turun supaya tidak merasa rugi kedepannya. (R10/HR-Online)