Saham emiten perhotelan mengalami peningkatan setelah beberapa tahun lalu merosot akibat pandemi. Kini pertumbuhan berhasil membaik pada paruh pertama 2022.
Seperti yang telah terjadi beberapa tahun belakangan, Indonesia sendiri telah mengalami pandemi Covid-19. Hampir banyak sektor mengalami dampaknya terutama pada sektor perhotelan.
Penurunan kinerja saham tersebut memberikan dampak tersendiri dan berpengaruh terhadap pergerakan beberapa saham perusahaan.
Meski demikian, pada paruh pertama tahun ini saham emiten perhotelan telah bangkit kembali.
Pandemi Cobid-19 mulai membaik dan membuka banyak sekali aktivitas masyarakat.
Hal ini yang akhirnya berdampak pada kemajuan peningkatan kinerja saham perhotelan. Ada banyak saham perusahaan yang kembali bangkit dan membaik.
Baca Juga: Saham Bed Bath & Beyond Menguat Hingga 60% Jangka Pendek
Saham Emiten Perhotelan Meningkat di Tahun 2022
Tahun ini beberapa saham telah menunjukkan prospek yang baik. Salah satunya emiten dari segi perhotelan. Kinerja yang ditunjukkan oleh beberapa saham ini mulai terlihat.
Seperti yang telah dikatakan oleh Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Aziz Setyo. Ia mengatakan jika kinerja pendapatan beberapa emiten perhotelan mulai terlihat tumbuh.
Pelonggaran pembatasan sosial ini mulai pulih dengan mobilitas masyarakat. Hal ini mengakibatkan dampak kunjungan wisata yang mulai menunjukkan kinerja baik.
Banyaknya wisatawan yang mulai berkunjung berpengaruh terhadap pendapatan beberapa segmen terutama emiten hotel dari peningkatan occupancy rate-nya.
Selain itu, kinerjanya juga akan menunjukkan membaik, saham emiten perhotelan sepenuhnya ketika kondisi ekonomi sudah mulai stabil. Kondisi normal seperti saat pandemi belum melanda Indonesia.
Baca Juga: Saham Alfamart Turun Akibat Beredarnya Video Viral Pencurian
Sentimen Positif Saham Perhotelan
Jika mencermati secara rinci saham emiten perhotelan sudah menunjukkan kinerja yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Saat mobilitas sudah kembali normal justru menjadi sentimen positif saham yang satu ini.
Perlu adanya pencermatan tingkat inflasi yang tinggi, namun hal ini mengganggu kinerja emiten hotel akibat melemahnya daya beli masyarakat.
Hal ini terjadi karena masyarakat tidak bisa mengeluarkan uang hanya untuk sekedar belanja atau pergi berlibur saat pandemi.
Dari banyaknya saham perhotelan, ada salah satu yang cukup baik untuk dilirik yaitu PSKT. Saham PSKT bisa Anda cermati, namun sayangnya masih bisa dilakukan wait and see terlebih dulu.
Saat ada rebound dari saham emiten perhotelan tersebut bisa terjadi trading buy dengan target harga Rp 83 – Rp 85 dan support Rp 78 – Rp 77.
Baca Juga: Suspensi Saham GIAA Belum Dicabut, Apa Alasannya?
Saham Perhotelan Mencetak Kinerja Membaik
Seperti yang sudah ada sejak awal jika emiten perhotelan menunjukkan kinerja membaik.
Misalnya saja PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) yang membukukan pendapatan sebesar Rp 39,06 miliar pada paruh pertama 2022.
Angka tersebut menunjukkan 80% dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 21,67 miliar.
Pada saat yang sama, saham EAST juga menunjukkan laba bersih sebesar Rp 13,24 miliar atau melesat 297% dari periode tahun lalu yang hanya Rp 3,33 miliar.
Dari sinilah sudah dapat kesimpulan jika saham emiten perhotelan menunjukkan kinerja yang cukup solid tahun 2022. (R10/HR-Onlie)