Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin menanggapi kenaikan tarif masuk objek wisata Pantai Karapyak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin mengatakan, perkembangan objek wisata Karapyak memiliki potensi besar.
“Karena satu-satunya destinasi wisata di luar cagar alam yang memiliki pasir putih dari bentangan panjang pantai di luar cagar alam. Itu potensi besar apalagi ada air laut dua warna itu luar biasa,” kata Asep Noordin kepada HR Online, Jumat (19/8/2022).
Baca Juga: Pelaku Wisata Karapyak Pangandaran Demo Minta Turunkan Harga Tiket
Asep menegaskan, kenaikan tarif masuk Pantai Karapyak perlu diiringi dengan pelayanan. Karena itu, anggaran pembangunan objek wisata Pantai Karapyak harus jadi prioritas.
“Kewajiban pemerintah harus mengoptimalkan sehingga wisatawan yang datang ke Karapyak walau katakan harganya mahal, kalau dia mendapatkan pelayanan dan service yang baik dapat 3A (atraksi, aksessibilitas, amenitas) yang luar biasa pasti mereka puas,” jelasnya.
Lanjut Asep, pengambangan objek wisata Pantai Karapyak perlu desain khusus sehingga masyarakat puas dan tidak mengeluh.
Menurutnya, pemerintah bersama masyarakat sekitar harus satu pikiran dalam pembangunan objek wisata Pantai Karapyak. Dalam hal ini, pemerintah perlu sosialisasi kepada masyarakat.
“Potensi Karapyak itu tidak dimiliki oleh destinasi pantai lainnya, ini luar biasa perlu keseriusan pemerintah dan masyarakat bersama stakeholder di sana. Apa yang dilakukan Pemda harus tersosialisasikan dengan baik sehingga mendapat dukungan dari masyarakat,” ungkapnya.
Asep menambahkan, konsep Pariwisata selain 3A ada juga 3P, yakni people artinya masyarakat SDM kelembagaan harus terbangun dengan baik tersusun dan teredukasi. Planet yakni alam harus tetap dijaga. Pospolity yakni secara ekonomi bermanfaat untuk warga sekitar.
“Itu semua yang menjadi harapan masyarakat untuk pengembangan ke depannya, ajak warga sekitar dan pelaku usaha pariwisata ngobrol agar teredukasi,” tambahnya.
Protes Pelaku Usaha Pariwisata terkait Kenaikan Tarif Masuk Pantai Karapyak
Terkait pelaku usaha pariwisata di Pantai Karapyak yang meminta pemerintah menurunkan tarif masuk, menurut Asep, hal itu lantaran mereka belum paham.
“Sebenarnya sudah mulai baik, apa yang menjadi keluhan wisatawan itu harus diperhatikan. Seperti misalnya PJU, internet, dan lainnya itu persoalan yang harus diidentifikasi menjadi rujukan pengembangan. Sehingga apa yang kita bangun sesuai dengan keinginan wisatawan dan mereka terpuaskan tidak akan komplain,” paparnya.
Menurut Asep, keluhan wisatawan harus menjadi perhatian Pemda karena Pantai Karapyak punya potensi alam. Selain itu, masyarakat di sana perlu edukasi.
“Sehingga Karapyak menjadi wisata unggulan. Karapyak dan Palatar Agung yang tidak dimiliki objek wisata pantai lainnya, tinggal kemauannya Karapyak ke depan mau seperti apa,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)