Hujan berlian di Uranus dan Neptunus merupakan peristiwa yang biasa terjadi di kedua planet raksasa es tersebut.
Uranus dan Neptunus merupakan dua planet yang berada di ujung Tata Surya. Jaraknya yang sangat jauh dari Matahari membuat kedua planet ini memiliki suhu yang sangat dingin.
Dengan ukuran yang besar, keduanya juga mendapat julukan sebagai planet es raksasa. Ada berbagai hal menarik mengenai dua planet raksasa es tersebut, salah satunya adalah hujan es yang seringkali terjadi.
Sebenarnya apa yang menyebabkan hujan es tersebut?
Baca Juga: Fakta Planet Neptunus, Bercincin dan Memiliki Iklim yang Ekstrim
Fakta Mencengangkan Hujan Berlian di Uranus dan Neptunus
Planet raksasa es Uranus dan Neptunus memang berada di ujung Tata Surya. Karena itu juga kedua planet ini tidak terlalu sering mendapat perhatian.
Sepintas memang Uranus dan Neptunus hanyalah bola molekul yang tidak menarik. Namun, sebenarnya terdapat sesuatu yang sangat spektakuler tersembunyi di bawah lapisannya.
Sebagaimana mengutip dari Space, hal spektakuler tersebut adalah terjadinya hujan berlian secara terus-menerus di planet Uranus dan Neptunus.
Baca Juga: Penelitian Air Misterius di Uranus yang Menganehkan
Terungkap pada Tahun 1977
Ide yang mengatakan hujan berlian terjadi di kedua planet raksasa es tersebut pertama kali muncul sebelum misi Voyager 2 yang meluncur pada tahun 1977.
Alasan ide ini pun cukup sederhana. Hal itu karena sudah diketahui bahwa Uranus dan Neptunus terdiri dari banyak es dan berbagai senyawa lainnya.
Dengan pemodelan matematis, maka para peneliti sangat terbantu dalam mengisi beberapa rincian, seperti daerah terdalam mantel planet tersebut yang kemungkinan memiliki suhu kurang lebih 7.000 Kelvin.
Selain itu, tekanan pada mantel Uranus dan Neptunus sebesar 6 kali lipat dari atmosfer di Bumi. Model yang sama juga memberitahu bahwa lapisan terluar mantel agak lebih dingin dan tidak bertekanan.
Tekanan tersebut membuat air, amonia, dan khususnya metana di dalam planet terpecah dan melepaskan karbon. Kemudian karbon tersebut bertemu dengan saudaranya dan membuat rantai panjang.
Rantai panjang yang terbentuk akhirnya saling meremas membentuk pola kristal seperti berlian.
Setelah itu formasi berlian padat, jatuh melalui lapisan mantel sebagai hujan berlian di Uranus dan Neptunus. Proses ini akan terus terjadi secara siklus di kedua planet.
Baca Juga: Fenomena Planet Mundur, Neptunus Balik Arah Mulai 28 Juni 2022
Meski Raksasa, Tetapi Berbeda dengan Jupiter dan Saturnus
Selain Uranus dan Neptunus, sebenarnya ada planet raksasa lainnya di Tata Surya ini, yaitu Jupiter dan Saturnus. Namun, keduanya jelas berbeda.
Saturnus dan Uranus merupakan planet raksasa yang terbentuk dari gas. Hampir seluruh bagiannya terbuat dari gas, helium, dan hidrogen. Sedangkan Uranus dan Neptunus lebih padat. Mereka sebagian besar terdiri atas amonia, air, dan metana.
Dengan suhu yang sangat dingin dan berbagai proses ilmiah di dalamnya, air, metana, dan amonia yang menguasai planet tersebut akhirnya menyebabkan hujan berlian di Uranus dan Neptunus secara berkala. (R10/HR-Online)