Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Harga telur naik dituding gara-gara bantuan sosial (bansos), ditanggapi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Banjar, Jawa Barat.
Kepala Dinsos P3A Kota Banjar, Suryamah, melalui Kabid. Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Hani, membenarkan adanya penyaluran bantuan sosial (bansos) program BPNT.
Penyaluran bantuan sosial BPNT tersebut tidak menggunakan bantuan tunai. Namun berupa sejumlah kebutuhan pokok. Salah satu komponen bantuan kebutuhan pokok tersebut yaitu telur ayam ras.
Menurut Hani, penggunaan telur ayam ras untuk program bansos tersebut belum tentu juga menjadi faktor naiknya harga telur ayam ras. Meskipun ada kemungkinan mempengaruhi harga pasar.
“Bisa saja karena untuk BPNT memang harus menyediakan telur ayam itu harus ada. Tapi untuk kenaikan harga telur itu, kami kurang begitu tahu ya,” ujar Hani kepada HR Online, Kamis (25/08/2022).
Baca Juga : Program BPNT Macet, KPM di Kota Banjar Berharap Segera Cair
BPNT Dibelikan Sembako Termasuk Telur Ayam
Ia menjelaskan, program bansos yang sekarang ini merupakan penyaluran BPNT untuk bulan Juni dan bulan Juli. Jumlah KPM yang menerima bantuan sebanyak 16.499 KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
Adapun untuk komponen sembako dalam bantuan tersebut, kata Hani, barangnya bervariasi. Tergantung e-warung sebagai penyedia dan pihak KPM. Terpenting menyediakan sembako sesuai dengan kebutuhan.
“Bantuan dibelikan sembako. Barangnya tergantung KPM, dan untuk bantuan BPNT yang sekarang bentuknya berupa barang, bukan uang tunai. Dari Kemensos yang menentukan,” jelas Hani.
Baca Juga : Kebijakan Subsidi Minyak Goreng Curah dari Pihak Pemerintah, Cek Ini!
Pakan Naik dan Bansos Picu Harga Telur Ayam Tinggi
Sebelumnya, Kepala DKUKMP Kota Banjar, Edi Herdianto, melalui Kabid. Perdagangan, Mamat Rahmat mengatakan, pemicu melonjaknya harga telur yang terjadi pada tingkat pasar karena masih tingginya harga pakan ternak.
Terlebih lagi sekarang ini mulai ada penyaluran program bansos. Dalam pelaksanaannya menggunakan komoditas telur ayam ras. Sehingga mempengaruhi harga jual di tingkat pasar.
“Hasil pantauan di pasar, harga telur kembali naik. Penyebabnya karena masih tingginya harga pakan ternak. Selain itu, juga ada program bansos,” kata Mamat Rahmat, Selasa lalu. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor-Eva)