Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Gulali, jajanan jadul (jaman dulu) yang masih digemari oleh anak-anak masa kini. Berbagai jajanan kuliner untuk anak-anak sangat saat ini memang sangat beragam. Dari mulai makanan dan minuman, semua sudah modern.
Gulali merupakan jajanan tradisional berbahan gula yang bisa dibentuk beraneka ragam. Namun kini keberadaannya sudah jarang. Meski begitu, jajanan jadul ini masih bisa ditemukan di Pasar Mingguan Sirkuit BMX Ciamis.
Anak-anak era tahun 80-90-an sangat menyukai jajanan jadul gulali yang berbahan dasar gula pasir dan pewarna makanan ini. Selain rasanya manis, bentuk gulali juga unik dan beraneka ragam.
Iwan, salah seorang pedagang gulali mengaku sudah berjualan gulali sejak ia masih bujang sampai sekarang, kurang lebih sekitar 10 tahunan.
“Awalnya belajar dari teman tentang tata cara proses pembuatan gulali sampai membentuknya sesuai keinginan anak. Seperti halnya bentuk bunga atau burung,” tuturnya kepada HR Online, Minggu (07/08/2022).
Baca Juga : HPKC Ciamis Wajibkan Pedagang Pasar BMX Terapkan Prokes 3M
Menurut Iwan, peminat jajanan jadul gulali sampai saat ini juga masih ada. Baik dari anak-anak, remaja sampai dewasa. Maka dari itu, ia masih setia menekuni jualan jajanan jadul tersebut.
“Alhamdulilah, kalau peminatnya masih ada, biasanya anak-anak. Saya biasanya jualan di pasar mingguan BMX atau tempat hiburan. Saya juga jualan di sekitar sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Harga Jajanan Jadul Gulali
Iwan mengaku, untuk harga gulali tergantung bentuk pesanan pembeli. Kalau bentuk biasa seperti bunga, kuda, burung, bunga mawar dan lain-lain itu hanya Rp 5.000.
Tapi jika ada pesanan dari pembeli ingin bentuk pesawat atau helikopter, itu beda lagi. Harganya paling tinggi sekitar Rp 10.000 karena proses pembuatannya cukup rumit.
Iwan menambahkan, penghasilannya dari berjualan jajanan jadul gulali bisa sampai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu jika sedang ramai. Tapai kalau sepi paling hanya Rp 50 ribu saja.
“Kalau kemarin sedang pandemi dan tidak ada anak yang sekolah, penghasilan juga sepi. hanya bisa sampai 30 ribu rupiah saja,” pungkas Iwan. (Feri/R3/HR-Online/Editor-Eva)