Dinosaurus Bisticeratops Froeseorum adalah sebuah spesies baru yang baru saja teridentifikasi.
Para ahli paleontologi melaporkan bahwa Bisticeratops Froeseorum masuk ke dalam genus dinosaurus bertanduk.
Spesies baru ini berhasil teridentifikasi dari sebuah fosil tengkorak. Fosil tersebut bukanlah temuan baru, melainkan sudah berada di museum AS selama beberapa dekade.
Tengkorak tersebut pertama kali teridentifikasi pada tahun 1975 di San Juan Basin, New Mexico. Setelah penelitian yang memakan waktu cukup lama, akhirnya para ahli mengetahui bahwa ini merupakan dinosaurus baru.
Baca Juga: Cara Dinosaurus Menopang Tubuhnya Berhasil Terungkap
Dinosaurus Bisticeratops Froeseorum Jadi Spesies Terbaru
Para ahli paleontologi dari Museum of Natural History and Science Bulletin baru saja melaporkan penemuan genus dan spesies baru dinosaurus.
Mereka menyampaikan kabar penemuan ini dengan mempublikasi jurnal yang berjudul “A New chasmasaurine ceratopsid form the Upper Cretaceous (Campanian) Farmington Member of Kirtland Formation, New Mexico”.
Spesies terbaru ini milik keluarga Chasmosaurinae yang merupakan subfamili dinosaurus Cerastopsid herbivora.
Dinosaurus jenis ini banyak berasal dari wilayah utara dua benua kuno Laramida selama periode kapur akhir.
Spesies baru dengan nama Bisticeratops Froseorum ini hidup di wilayah yang saat ini bernama Amerika Serikat.
Para ahli memperkirakan bahwa masa hidup mereka adalah zaman Kapur atau sekitar 74 juta tahun lalu.
Baca Juga: Penemuan Fosil Dinosaurus Berlapis Baja di Selatan Argentina
Tengkoraknya Hampir Lengkap
Dalam menentukan bahwa dinosaurus Bisticeratops froeseorum adalah sebuah spesies baru memang tidak mudah. Para ahli menghabiskan waktu lebih dari satu dekade untuk penelitian.
Mereka meneliti fosil Bisticeratops Freoseorum melalui fosil tengkorak. Menariknya, tengkorak dari dinosaurus ini hampir lengkap.
Bisticeratops Freoseorum yang baru didefinisikan ini berasal dari anggota Farmington. Ini berasal dari Formasi Kirtland, akhir Campanian, zaman Kapur Atas di New Mexico.
Tengkorak tersebut teridentifikasi pada tahun 1975 saat terjadinya pesta lapangan Arizona University di daerah Hutan Belantara Federal Bisi/De-na-zin.
Fosil yang para ahli kumpulkan memiliki panjang sekitar 1,75 meter (5,7) dan memiliki beberapa patologi. Kemungkinan besar bahwa itu merupakan bekas gigitan dari dinosaurus Tyrannosaurid karnivora.
Baca Juga: Temuan Fosil Dinosaurus Pertama di Greenland Jadi Sorotan Peneliti
Berbeda dari Dinosaurus Chasmosaurine Lain
Dinosaurus Bisticeratops ini terbagi oleh beberapa karakter berupa kranial diagnostik, ini termasuk premaksila, makala, jugal, dan juga ornamen palpebral.
Analisis filogenetik berhasil memulihkan bahwa dinosaurus ini adalah spesies saudara dari Chasmasaurine Formai Almond. Ia juga anggota Chamosaurine selatan yang berpotensi baru selain Triceratopsin.
Namun, Bisticeratops tampaknya berbeda dengan Chasmosaurine Laramida Selatan lainnya. Dinosaurus spesies terbaru ini sangat berbeda, terutama dari yang lebih tua meski di wilayah geografis yang sama.
Peneliti menjelaskan bahwa Bisticeratops Froeseorum yang lebih muda dari Pentaceratops sternbergi yakni dua juta tahun. Kemudian, ia juga lebih muda satu juta tahun dari Navajoceratops sulivani.
Perbedaan Bisticeratops Froeseorum dengan kerabat Chasmosaurine lain peneliti temukan temukan berada di struktur tengkoraknya.
Lebih lanjut penemuan dinosaurus Bisticeratops Froeseorum ini berhasil menambah catatan pertumbuhan dari Ceratopsid Chasmosaurine di barat daya Amerika Serikat. (R10/HR-Online)