Bolehkah puasa Asyura satu hari saja? Mengenai hal ini terdapat beberapa pendapat dari para ulama.
Bukankah dalam Islam juga diajarkan untuk mengerjakan puasa Tasua terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Asyura?
Memasuki bulan Muharram juga menjadi salah satu bulan istimewa. Terdapat banyak keutamaan yang ada pada bulan ini.
Sebagai manusia kita juga mempunyai sifat pelupa. Apa yang harus kita lakukan ketika kita puasa pada tanggal 9 Muharram, kemudian kita hanya melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharram saja?
Apakah yang demikian itu sesuai anjuran dalam ajaran Islam? Bukankah dalam Islam sendiri sudah terdapat penjelasan bahwa kaum Yahudi dan Nasrani itu juga mengagungkan tanggal 10 Muharram?
Ketika kita hanya melakukan puasa pada tanggal 10 saja, Apakah kita juga menjadi pengikut orang Yahudi dan Nasrani? Atau bagaimana hukumnya?
Mengenai hal tersebut tentunya kita harus lebih dalam mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan amalan sunnah tersebut.
Menuntut ilmu dalam agama Islam juga menjadi kewajiban. Jadi jangan bermalas-malasan untuk memperdalam ilmu agama Islam.
baca juga: Tata Cara Puasa Asyura Memiliki Keutamaan Menghapus Dosa Setahun
Bolehkah Puasa Asyura Satu Hari Saja? Begini Penjelasannya!
Sudah menjadi hal yang sifatnya umum ketika pada bulan Muharram umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa Tasua dan puasa Asyura. Kendati demikian, nyatanya masih terdapat sebagian orang yang hanya mampu serta ingin berpuasa saja.
Kemudian banyak yang bertanya pula apakah boleh jika kita hanya melakukan puasa pada tanggal 10 saja?
Sebenarnya dalam Islam sendiri terdapat tiga tingkatan dalam pelaksanaan puasa Asyura pada bulan Muharram. Mengenai pertanyaan bolehkah puasa Asyura satu hari saja tersebut seperti penjelasan sebelumnya, bahwa terdapat banyak pendapat dari para ulama.
Ketahuilah bahwa menurut para ulama boleh untuk puasa Asyura tanpa puasa pada tanggal 10 Muharram sebelumnya. Karena memang keabsahan puasa Asyura itu juga tidak bergantung dengan puasa Tasua ataupun puasa pada hari-hari sebelumnya.
Maka dengan demikian itu tidak ada satupun ulama yang mengharamkan ketika kita puasa 1 hari pada tanggal 10 Muharram saja. Atas izin Allah, juga akan tetap mendapatkan pahala serta keutamaan dari amalan sunnah tersebut.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa salah satu keutamaan menjalankan puasa tanggal 10 Muharram tersebut dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.
baca juga: Sunnah Saat Berbuka Puasa, Keberkahan dan Pahala Makin Bertambah
Anjuran Baginda Muhammad SAW
Tetapi ketahuilah para ulama juga menjelaskan bahwa pertanyaan mengenai bolehkah puasa Asyura satu hari saja tersebut tidak ada ulama yang mengharamkan. Tetapi nabi Muhammad menganjurkan supaya mendahului puasa Asyura itu dengan puasa pada hari sebelumnya.
Benar sekali, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram atau puasa Tasua. Boleh juga setelah tanggal 9 melanjutkan puasa tanggal 10.
Pada zaman Baginda Nabi Muhammad SAW, kaum Yahudi dan Nasrani juga mengagungkan hari Asyura atau tanggal 10 Muharram. Setelah mengetahui akan hal tersebut Nabi Muhammad tidak ingin hanya berpuasa pada tanggal 10 saja.
Kemudian ia menambahkan puasa pada tanggal sebelumnya yakni puasa Tasua. Dalam hadits riwayat Muslim dan Abu Dawud menjelaskan, saat Rasulullah SAW menjalankan puasa Asyura ia memerintahkan orang agar berpuasa juga.
Mereka bertanya kepada Baginda Nabi. Wahai Rasulullah pada hari 10 Muharram itu juga menjadi hari yang dibesarkan oleh orang Nasrani dan Yahudi.
Mengetahui akan pertanyaan tersebut Baginda Nabi SAW menjawab, apabila tahun depan kesempatan berpuasa masih datang, insya Allah kita juga akan berpuasa pada hari ke-9.
Namun sebelum datang bulan Muharram pada tahun berikutnya Nabi SAW telah wafat. Jadi pada intinya meskipun boleh dan tidak ada ulama yang mengharamkan, tetapi puasa Asyura yang didahului dengan Puasa Tasua merupakan anjuran dari Baginda Nabi Muhammad SAW.
baca juga: Keutamaan Puasa Tasua Akan Lebih Sempurna dengan Puasa Asyura
Tingkatan
Karena sebelumnya sudah disinggung mengenai tingkatan dalam menjalankan puasa Asyura itu ada 3. Pertama yakni dengan berpuasa selama 3 hari. Tepatnya pada tanggal 9 Muharram sampai dengan tanggal 11.
Selanjutnya tingkatan yang kedua adalah berpuasa pada tanggal 9 dan 10 saja. Ketiga adalah hanya berpuasa pada hari ke-10 saja.
Maka dengan demikian itu apabila kita hanya menjalankan puasa Asyura pada tanggal 10 berarti kita menggunakan tingkatan puasa yang ketiga. Namun kebanyakan umat muslim di Indonesia menjalankan puasa sunnah tersebut dengan tingkatan kedua.
Pada intinya mengenai sebuah pertanyaan yang menyatakan apakah boleh puasa Asyura satu hari saja, maka jawabannya adalah tidak ada ulama yang mengharamkan akan hal tersebut.
Bahkan hal tersebut juga termasuk dalam tingkatan menjalankan puasa sunnah pada bulan Muharram.
Tapi perlu diingat juga, Baginda Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk mendahului dengan puasa Tasua terlebih dahulu. Karena memang 10 Muharram juga merupakan hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani. (Muhafid/R6/HR-Online)