Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Berkat jualan bendera dan mainan, Muslih tidak cuma mampu menghidupi keluarganya. Namun, warga Dusun Jetak, Desa Sindangsari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini terbilang sukses.
Pasalnya, Muslih dagang bendera dan umbul-umbul sejak tahun 1982 atau masih bujang ini mampu menyekolahkan dua anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.
“Dari dulu sampai sekarang kurang lebih sudah 40 tahunan dagang bendera dan umbul-umbul ini,” katanya kepada HR Online, Senin (1/8/2022).
Kisah Inspiratif Muslih yang Jualan Bendera dan Mainan di Ciamis
Sebagaimana diketahui, bahwa setiap menjelang HUT Republik Indonesia, sejumlah pedagang bendera dan umbul-umbul musiman mulai bertaburan di sepanjang jalan di Kota Ciamis.
Seperti yang terlihat di ruko pertokoan depan Pasar Manis Ciamis atau Jalan Letnan Samuji Ciamis. Sedikitnya ada 5 orang pedagang bendera dan umbul-umbul musiman, termasuk Muslih.
Muslih mengatakan, bahwa menjual bendera merupakan pekerjaan sampingan menjelang hari Kemerdekaan Indonesia.
Biasanya ia mulai jajakan barang dagangannya berupa bendera dan umbul-umbul mulai dari pertengahan atau akhir bulan Juli sampai tanggal 16 Agustus setiap tahunnya.
“Kalau hari-hari biasa saya jualan mainan di depan Kantor BRI ruko Pasar Ciamis. Kalau jelang HUT RI, ya jualan bendera kaya ini. Lumayan, meskipun waktunya hanya 20 hari saja,” tuturnya.
Ia menceritakan bahwa selama berjualan dari tahun 1982, yang paling ramai adalah pada tahun 1995 atau HUT RI yang ke-50.
Sebab menurutnya, saat itu, banyak yang mencari bendera merah putih dan juga umbul-umbul, karena ingin memeriahkan hari Kemerdekaan.
“Kalau dulu ramai yang beli, tapi sekarang sedikit dan sepi. Paling hanya 3 sampai 4 orang pembeli. Meskipun sepi, saya tetap bersyukur masih ada yang beli,” ucapnya.
Mampu Kuliahkan 2 Anaknya
Muslih mengaku, dari hasil dagang bendera dan mainan anak-anak, ia mampu membiayai pendidikan kedua anaknya, bahkan sampai lulus kuliah.
“Alhamdulillah, selama saya jualan bendera dan mainan, anak-anak saya pendidikannya bisa sampai kuliah. Sekarang anak saya sudah bekerja,” terangnya.
Sementara untuk harga bendera dan umbul-umbul yang ia jual adalah hasil dari buatan atau produksinya sendiri. Muslih hanya membeli bahan bakunya saja.
Sedangkan untuk harga bendera yang ia jajakan itu bervariatif, dari mulai Rp 10.000 ukuran kecil sampai Rp 80.000 untuk ukuran besar.
“Untuk harga umbul-umbul itu Rp 17.500 ukuran 3 meter, dan Rp 30.000 untuk ukuran 4 meter,” ungkapnya.
Sementara dari hasil penjualan bendera tersebut, Muslih mengaku bahwa hasilnya tidak tentu setiap harinya.
Ia menuturkan, jika sedang ramai maka bisa membawa pulang uang sebesar Rp 100 ribu lebih. Namun jika sedang sepi, paling hanya Rp 50 ribu. Bahkan, tidak jarang juga dalam satu hari tidak ada yang beli.
“Saya jualan itu dari pukul 08.00 WIB sampai jam 15.00 WIB setiap harinya. Kalau dulu pernah jualan di Kota Banjar, kalau sekarang mah di Ciamis saja,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor-Adi)