Asteroid kuno ditutupi kerikil berusia jutaan tahun. Objek tersebut tertangkap kamera sejak tahun 2019 lalu. Para ilmuwan memang tidak pernah kehabisan cara untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai rahasia di alam semesta ini. Bukan rahasia lagi jika para ilmuwan luar angkasa memiliki berbagai macam alat yang sangat canggih. Peralatan canggih tersebut bertujuan untuk membantu penelitian mereka.
Pesawat luar angkasa mungkin menjadi alat penelitian yang sangat bermanfaat. OSIRIS-REx merupakan salah satu pesawat luar angkasa milik NASA yang berhasil menangkap gambar menakjubkan dari sebuah asteroid berusia jutaan tahun.
Baca Juga: Sampel Asteroid Ryugu Ungkap Adanya Potensi Kehidupan Planet Lain?
Penjelasan Ilmuwan Terkait Penemuan Asteroid Kuno Ditutupi Kerikil
Benda langit yang ada di alam semesta ini bukan hanya planet dan Matahari saja. Ada berbagai macam jenis benda langit yang menakjubkan.
Asteroid sendiri sebuah benda langit yang berbentuk seperti batu. Karena bentuknya tersebutlah benda luar angkasa satu ini juga terkenal dengan sebutan batu luar angkasa raksasa.
Pada tahun 2019 lalu, pesawat luar angkasa OSIRIS-REx dari NASA tengah mendekati salah satu asteroid yang bernama Bennu.
Siapa sangka, pada misi tersebut para ilmuwan melihat sesuatu yang sangat menakjubkan tersaji di dalam gambar..
Mereka menemukan bahwa terdapat segerombolan batu yang seukuran seperti marmer bermunculan di sekitar asteroid tersebut.
Saat ini, ketika studi baru mengenai meteorit mendarat di Bumi dapat menjelaskan bagaimana aktivitas dari asteroid tersebut dapat terjadi.
Baca Juga: Asteroid 2022 FB2 Seukuran Rumah Melintas di Dekat Bumi
Tercipta Akibat Tabrakan Kecil
Pada studi baru tersebut, terdapat penjelasan bahwa segerombolan batu yang bermunculan di sekitar asteroid tersebut dapat terjadi karena tabrakan kecil.
Tabrakan kecil yang terjadi dapat mengeluarkan kerikil, menembak asteroid, dan kemudian jatuh kembali. Hal itu karena adanya gaya gravitasi dari batu luar angkasa.
Kemudian terjadi tabrakan lain yang bisa menghancurkan kerikil sehingga mereka lepas kembali secara bersama-sama. Peristiwa tersebut menyebabkan semacam semen mineral berada di seluruh permukaan asteroid.
Pada awalnya, para ilmuwan mengira bahwa asteroid kuno ditutupi kerikil ini harus mengalami tabrakan dramatis yang berkecepatan, serta bertekanan tinggi untuk kembali membentuk permukaan.
Akan tetapi, pada studi yang terbit pada 11 Agustus di jurnal Nature Astronomy menjelaskan bahwa hal itu tidak selalu benar.
Pada kenyataannya, tidak perlu banyak pergerakan untuk dapat mengubah asteroid. Para peneliti berhasil menemukan ini ketika mereka memeriksa sedikit meteorit Aguas Zarcas yang jatuh di Costa Rica pada tahun 2019.
Baca Juga: Ukuran Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus Diungkap Ilmuwan!
Fragmen Batu Luar Angkasa
Batu luar angkasa memiliki fragmen yang tampak kemilau seperti kaca halus sebagai akibat dari pemanasan yang ada di dalam atmosfer.
Para ilmuwan mencoba melakukan isolasi mineral yang sangat kecil dari meteorit. Mereka memberikannya dengan nitrogen cair dan kemudian mencairkannya dengan air hangat untuk memecah.
Hasilnya, para ilmuwan menemukan hal yang agak aneh karena beberapa fragmen kompak tetap bertahan dan tidak pecah.
Namun, alih-alih memeriksa fragmen secara terpisah, para peneliti memilih untuk melihat lebih dalam mengenai alasan kenapa mereka bisa begitu tangguh.
Dengan menggunakan Computed Tomography (CT), para ilmuwan dapat melihat butir atau chondrules di dalam fragmen keras asteroid kuno ditutupi kerikil tersebut. (R10/HR-Online)