Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Seorang perempuan yang mengaku bernama Dewi Kirana (37) terlantar di Lingkungan Cibulan, Kelurahan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Tonjolan di bagian dadanya membuat warga menduga Dewi mengidap kanker payudara.
Relawan Bhakti bersama petugas Satpol PP Kota Banjar, langsung datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
“Tadi sekitar pukul 08.00 WIB kami mendapat informasi adanya orang terlantar dan kondisinya juga sudah lemas karena kurang makan,” kata Yeni Astuti relawan Bhakti Asih, Senin (25/7/2022).
Kemudian, setelah ditanya perempuan itu mengaku berasal dari Desa Mulyasari, sehingga relawan dan petugas langsung mencari alamat yang disebutkan.
“Menurut pengakuan ibu itu berasal dari Rancakole, jadi kita inisiatif untuk mencari alamat yang disebutkannya. Tapi saat dicari ternyata dia bukan asli warga di dusun tersebut,” terangnya.
Baca Juga: Terlantar Berhari-hari, Gepeng Sakit Dievakuasi Ke RPS Kota Banjar
Selanjutnya, Yeni menambahkan, ia membawa perempuan itu ke Kantor Disdukcapil Kota Banjar, untuk diperiksa dengan tujuan mencari identitas sebenarnya.
“Tapi setelah diperiksa Dewi ini sama sekali tidak tercatat di data kependudukan. Jadi statusnya tanpa identitas,” tambahnya.
Sementara itu, ia juga melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Banjar, untuk membantu menangani penyakit yang dideritanya.
“Setelah koordinasi Dinas Kesehatan memberikan saran untuk dibawa ke IGD Rumah Sakit terlebih dahulu karena kondisinya yang sudah lemas,” papar Yeni.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal perempuan tersebut diduga mengidap penyakit kanker payudara di bagian kiri.
“Ibu tersebut ternyata penderita kanker payudara. Karena jika dilihat dari kondisi luarnya memang payudaranya besar sekali jauh dari kata normal,” jelasnya.
Rencananya, lanjut Yeni, perempuan yang diduga mengidap kanker payudara itu akan mendapatkan tindak dari dokter ahli bedah.
“Tindakan medis selanjutnya besok akan dilihat oleh dokter ahli bedah, karena saat ini hanya mendapat perawatan berdasarkan asesmen dari dokter jaga IGD saja,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)