Tanda kehidupan eksoplanet kemungkinan akan bisa terdeteksi di masa depan dengan instrumen teleskop luar angkasa yang sangat canggih.
Anda tentu tahu bahwa alam semesta ini sangatlah luas. Namun, hingga kini hanya Bumi-lah yang memiliki tanda-tanda kehidupan di seluruh alam semesta ini.
Hingga saat ini para ilmuwan juga masih berusaha untuk mencari tahu apakah ada kehidupan di planet lainnya. Untuk mendeteksi kehidupan tersebut, para ahli astrobiologi memiliki caranya sendiri.
Baca Juga: Eksoplanet Baru TOI 179b, Memiliki Ciri Unik dan Suhu Panas
Bagaimana Cara Melihat Tanda Kehidupan Eksoplanet?
Sejauh ini Bumi menjadi tempat satu-satunya yang memiliki tanda kehidupan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya ada kehidupan lain di alam semesta ini.
Sebenarnya para ahli astrobiologi juga sudah memiliki cara mereka sendiri untuk mendeteksi kehidupan di planet lain yang sangat jauh dari galaksi kita atau bernama eksoplanet.
Mereka akan mempelajari cahaya dari bintang yang berinteraksi dengan bagian permukaan atau atmosfer dari planet tersebut.
Jika atmosfer atau permukaan dari planet memiliki kehidupan, maka cahaya akan membawa petunjuk yang terkenal “biosignature”.
Bumi juga mengalami biosignature yang sangat redup pada paruh pertama keadaannya. Pada saat itu Bumi tidak memiliki oksigen meski terdapat kehidupan bersel tunggal sederhana.
Biosignature dari Bumi kemudian berubah sekitar 4,2 miliar tahun lalu atau ketika keluarga ganggang baru ini berevolusi. Kemudian alga menghasilkan oksigen bebas dengan menggunakan proses fotosintesis.
Sejak itu, atmosfer Bumi telah dipenuhi oleh oksigen dan meninggalkan biosinature yang kuat serta mudah terdeteksi pada cahaya yang melewatinya.
Baca Juga: Penemuan Eksoplanet WD 1856 b Mengorbit Katai Putih Tanpa Terkoyak
Mengukur Perubahan Cahaya
Para astronom bisa mencoba menemukan tanda kehidupan eksoplanet dengan mengukur perubahan gelombang cahaya.
Pola cahaya yang hilang akan tergantung komposisi spesifik bahan yang telah berinteraksi dengan cahaya.
Oleh karena itu, sebenarnya para astronom dapat mempelajari sesuatu mengenai komposisi atmosfer atau permukaan dari planet ekstrasurya dengan cara mengukur warna cahaya.
Metode ini juga berguna untuk mengenali keberadaan dari gas atmosfer tertentu terkait dengan kehidupan, misalnya saja seperti metana atau oksigen.
Baca Juga: Planet Mirip Bumi Ditemukan, Ada Air Cair di Atmosfer Eksoplanet Zona Huni
Membutuhkan Teleskop Super Canggih, JWST?
Chris Impey dan Daniel Apal dari University of Arizona menjelaskan bahwa teleskop yang sangat kuat di masa depan mungkin bisa mendeteksi perubahan halus pada cahaya yang berasal dari planet ekstrasurya.
Kini sebenarnya juga sudah ada teleskop luar angkasa canggih James Webb atau JWST yang dapat mencari tanda-tanda biologi dengan mempelajari lintasan planet di bintang induknya.
Tetapi, ilmuwan tidak merancang Webb untuk mencari tanda-tanda kehidupan, sehingga mereka hanya mampu meneliti dunia yang terdekat dan berpotensi layak huni saja.
Teleskop ini juga hanya bisa mendeteksi perubahan dari kadar karbon dioksida, metana, dan uap air di dalam atmosfer.
Sementara itu, Webb belum dapat mendeteksi keberadaan oksigen yang tidak terikat. Padahal, itu merupakan sinyal terkuat sebagai tanda kehidupan eksoplanet. (R10/HR-Online)