Saham GOZCO Plantations terus mengalami penurunan yang cukup serius. Hal ini terjadi terjadi akibat beberapa faktor termasuk naiknya harga minyak goreng di dalam negeri.
Seperti kondisi belakangan ini jika harga minyak mentah dan minyak kernel mendapatkan kebijakan dari pemerintah. Koreksi kenaikan tersebut berlangsung cukup lama.
Pihak pemerintah sendiri telah menetapkan keputusan di tengah naiknya harga minyak goreng saat ini. Pemerintah memberikan kebijakan untuk membuka kembali keran ekspor minyak sawit menjadi katalis positif untuk saham GOZCO Plantations.
Kondisi ini juga membuat saham tersebut mendekati posisi tertinggi. Hanya terpaut 2 poin dari angka penutupan tertinggi. Angka menunjukkan kenaikan sebesar Rp 230/unit dari sebelumnya Rp 232/unit.
Baca Juga: Saham Pilihan Berbasis ESG Semakin Berpotensi di Pasar Indonesia
Saham GOZCO Plantations Kembali Turun
Setelah pada tanggal 20 Mei 2022 kemarin saham GOZCO mengalami kenaikan hingga puncaknya kini justru mengalami penurunan. Saham tersebut menurun secara drastis setelah menyentuh penutupan dengan angka Rp 230/unit.
Nilai kapasitas saham di pasar pun terus tergerus. Akibatnya saham GOZCO terus mengalami penurunan.
Market cap telah menunjukkan angka yang terus turun pada angka 30,29% dalam satu bulan terakhir.
Hanya saja untuk sepanjang tahun ini harga saham tersebut masih terpantau menguat dengan angka 110,14%.
Sebagai perusahaan yang berada pada industri sawit, harga CPO global pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham GOZCO Plantations tersebut.
Satu bulan terakhir CPO tercatat melemah pada angka 21,71% ke MYR 4974/ton. Padahal untuk angka terakhir yang ditunjukkan pada bulan April 2022 kemarin harganya masih mencapai angka MYR 7.100/ton.
Baca Juga: Sah Saham Emiten Media Terbaik di Indonesia, Ini Rekomendasinya
Saham dengan Karakteristik Musiman
Sebenarnya penurunan harga saham GOZCO tersebut sudah biasa terjadi. Hal ini karena saham tersebut memiliki karakteristik musiman atau siklikal.
Hal ini menandakan jika pergerakan saham GOZCO Plantations berpengaruh terhadap kondisi siklus komoditas. Sehingga perlu Anda ketahui apakah sedang mengalami fase bust atau boom.
Saat boom kenaikan saham tentu wajar karena harga produk yang terjual berdampak pada kinerja keuangan emiten. Selain itu, terjadi pada saat siklus memasuki periode bust.
Seperti yang terjadi pada kuartal pertama harga CPO menunjukkan fase uptrend di tahun 2022. Adanya kondisi pasar seperti ini membuat saham GOZCO Plantations ikut meraup keuntungan.
Pendapatan emiten tersebut tercatat membaik hingga akhir Maret 2023. Adapun catatan laba yang diperolehnya yaitu sebesar Rp 152 miliar sekitar naik sebanyak 12,6% dari periode sama tahun sebelumnya yaitu Rp 135 miliar.
Baca Juga: Prospek Saham Emiten Sawit Tidak Stabil Akibat Larangan Ekspor CPO
Sedangkan jika melihat dari sisi bottom line saham GOZCO mampu memberikan kesempatan yang baik setelah kerugian yang mereka alami. Keuntungan dari kerugian Rp 41,3 miliar menjadi Rp 13,7 miliar pada akhir bulan Maret 2022 kemarin.
Mengingat perubahan pasar saham GOZCO membuktikan jika pergerakan harga memang tidak pernah stabil. Seperti yang sudah dialami oleh saham GOZCO Plantations, mengalami penurunan yang cukup serius sejak periode pertama tahun 2022. (R10/HR-Online)