Saham emiten poultry diproyeksi di paruh kedua tahun ini masih positif. Kinerja emiten dari segmen pakan ternak dan broiler tumbuh bagus.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Michael Filbery mengatakan jika kinerja emiten ini mendapat dukungan average selling price (ASP) feed sejak kuartal pertama di tahun 2022.
Meski demikian masih diperkirakan jika potensi kinerjanya juga mendapatkan tekanan penjualan pada segmen day old chicken (DOC). Hal ini karena harganya yang relatif mengalami penurunan.
Kenaikan harga broiler dan feed menunjang saham emiten poultry yang kini juga menekan inflasi. Sehingga potensi menekan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Cara Menjadi Pialang Saham Sukses dengan Gaji Tinggi
Saham Emiten Poultry Mengalami Peningkatan
Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) setiap emiten terbagi ke dalam 9 sektor. Pembagian tersebut berdasarkan sistem klasifikasi yang telah BEI sendiri buat.
Tujuan pembagian ini untuk memudahkan investor dalam membuat suatu keputusan investasi melalui sektor yang dijalankan. Kenaikan emiten poultry ini juga membuat daya beli menurun.
Meskipun memungkinkan untuk passing higher cost ke ASP, namun daya beli konsumen tetap menjadi pertimbangan. Hal ini membantu adanya inflasi datang lebih tinggi dari ekspektasi untuk mempersempit margin emiten poultry.
Baca Juga: Saham Teknologi Wall Street Terus Menguat Sejak Sesi Pertama
Saham Paling Top Pick
Saham emiten poultry memiliki banyak rekomendasi yang menarik. Namun ada satu saham yang menjadi top pick yaitu PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Saham JPFA cukup menarik dan mendapat dukungan dari adanya kinerja earnings pada kuartal pertama tahun ini. Kinerja yang diberikan melampaui ekspektasi dan kinerja penjualan cukup solid.
Pada kuartal pertama tahun ini saham JPFA memiliki catatan penjualan bersih sebesar Rp 12,14 triliun. Pendapatan naik sebesar 12,61% dari periode sebelumnya.
Meski demikian, beban pokok yang juga ikut naik membuat laba bersihnya sebesar Rp 603,73 miliar. Justru lebih rendah apabila dibandingkan kuartal pertama pada tahun lalu yaitu Rp 858,66 miliar.
Hal ini bernilai jika saham JPFA menawarkan potensi upside yang cukup tinggi daripada beberapa emiten poultry lainnya. Untuk itu, direkomendasikan saham JPFA dengan target harga Rp 2.000 per saham.
Namun selain itu, ada rekomendasi buy saham lainnya yaitu PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Harga target saham sebesar Rp 760 per saham.
Sedangkan untuk hold saham yaitu datang dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) target harga Rp 5.000 per saham.
Baca Juga: Saham AXIO Naik 35% pada Penutupan Sesi Pertamanya
Daftar Saham Poultry pada BEI
Mengingat kenaikan saham yang cukup serius ternyata juga berimbas pada hal lain. Salah satunya intensitas pembelian konsumen yang justru menurun.
Saham poultry atau penyediaan pakan ternak dan makanan olahan ini cukup direkomendasikan, di antaranya adalah:
- Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
- Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
- Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD)
- Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU), dan
- Malindo Feedmill Tbk (MAIN).
Nah, beberapa daftar saham yang cukup menarik di atas masuk dalam emiten poultry yang recomended. (R10/HR-Online)