Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Ratusan driver motor dan mobil ojek online (Ojol) geruduk DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (13/7/2022). Ojol tersebut tergabung dalam Paguyuban Online Bersatu Priangan Timur (POB Priatim).
Sebelum merangsek masuk ke gedung wakil rakyat, ratusan ojol tersebut sempat berorasi di halaman Kantor DPRD.
Pihak DPRD akhirnya mengizinkan massa masuk ke Ruang Rapat Paripurna, untuk beraudiensi dengan pihak Maxim, perwakilan Pemkot Tasikmalaya dan anggota DPRD.
Tuntutan Ratusan Driver Ojol Kota Tasikmalaya
Korlap aksi Mulyadi Setiadi mengatakan, tujuannya pihaknya datang ke DPRD karena untuk memajukan atau mensejahterakan driver ojol yang ada di Kota Tasikmalaya.
“Bukan kami saja yang berjuang. Karena di dalam driver roda dua dan empat itu ada anak istri yang harus dibiayainya,” katanya, Rabu (13/7/2022).
Baca Juga : Tolak RKUHP Kebebasan Berpendapat, Mahasiswa di Tasikmalaya Demo hingga Malam Hari
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa aplikator Maxim di Kota Tasikmalaya itu tidak sesuai bayarannya dengan aplikator-aplikator lain.
Menurutnya, untuk tarif minimum yang Maxim berlakukan berbeda dengan yang lainnya. Bahkan, ia menilai tarifnya terlalu murah.
Pasalnya, tarif minimum yang Maxim terapkan untuk mobil per dua kilometer adalah Rp 8 ribu.
“Bayangkan saja dengan ongkos segitu. Sedangkan beras 1 kilogram berapa sekarang harganya,” tukasnya.
“Secara matematika, 2 kali 2 tetap 4. Tetapi kalau kita dapat 20 orderan berarti Rp 8 ribu kali 20 sama dengan Rp 180 ribu. Sedangkan lihat saja pengeluarannya belum bensin, makan dan tambah setoran motor,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya sebagai driver ojol menuntut ke Maxim agar tarif minimum jangan per 2 kilometer. “Jadi samakan dengan yang lain seperti di Tasikmalaya, yaitu 4 kilometer star tarifnya,” katanya.
Tuntutan Lainnya
Selain itu, massa juga menuntut agar menutup pendaftaran untuk ojol Maxim. Pasalnya, menurut Mulyadi, bahwa Maxim ini tidak sesuai dengan aplikator-aplikator lain.
“Itu bisa berbahaya, karena bisa saja orang jahat memanfaatkan akun Maxim. Contohnya, masa mobil Brio bisa plat nomor motor. Itu kan gak sesuai. Terus persyaratan saat pendaftaran, SKCK gak ada,” ucapnya.
Baca Juga : Aksi Demo di Kantor DPRD Tasikmalaya, Mahasiswa dan Polisi Luka-luka
Sementara terkait dengan hasil audiensi tersebut, pihaknya mengaku tadi tidak puas karena tidak ada keputusan.
“Makanya kita akan berjuang terus membela driver yang ada di Kota Tasikmalaya,” pungkasnya.
Sementara itu, di hadapan para driver ojol, pihak Maxim saat audiensi mengaku akan menyampaikan tuntutan massa ke Maxim pusat. (Apip/R5/HR-Online/Editor-Adi)