Puasa yang sering dilakukan Rasulullah kira-kira puasa apa saja? Tahukah Anda apa amalan puasa yang tidak pernah Nabi Muhammad SAW tinggalkan?
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam ajaran agama Islam terdapat banyak sekali anjuran puasa sunnah.
Bahkan Nabi Muhammad juga memberikan beberapa anjuran supaya kita tidak meninggalkan puasa sunnah tersebut, meskipun hukumnya sunnah.
Pasalnya beberapa orang beranggapan, mengapa harus mengerjakannya, bukankah itu adalah perintah yang sunnah hukumnya?
Salah satu alasan mengapa terdapat anjuran untuk melaksanakan amalan sunnah, biasanya amalan tersebut mempunyai keutamaan yang dahsyat.
Sebagai contohnya saja adalah puasa pada tanggal sembilan Dzulhijjah atau biasa kita sebut puasa Arafah. Mungkin banyak yang mengatakan bahwa puasa tersebut hukumnya adalah sunnah.
Tetapi ternyata keutamaannya itu sangat sayang untuk Anda lewatkan. Salah satu keutamaan yang akan kita dapatkan ketika mampu melaksanakan puasa pada tanggal sembilan Dzulhijjah adalah Allah akan mengampuni dosa kita yang telah lalu dan yang akan datang selama 1 tahun.
Sehingga tidak heran pula apabila Nabi Muhammad menganjurkan kepada umatnya supaya melaksanakan beberapa amalan puasa yang hukumnya adalah sunnah.
Sedangkan Nabi Muhammad sendiri juga merupakan suri tauladan untuk kaum muslimin. Sehingga kebiasaan yang Rasulullah lakukan dalam hal beribadah juga patut untuk kita contoh, guna menjalankan kehidupan saat ini.
baca juga: Sejarah Puasa Ramadan, Sudah Ada Sebelum Zaman Nabi Muhammad
Beberapa Puasa yang Sering Dilakukan Rasulullah
Tapi ketahuilah bahwa amalan ibadah puasa yang Rasulullah lakukan semasa hidupnya ada yang sifatnya wajib ada juga yang sunnah.
Sebagaimana hukum wajib, maka kita harus melaksanakannya jika kita tidak melaksanakannya maka kita akan mendapatkan dosa.
Sedangkan puasa sunnah, ketika kita tidak melaksanakan maka kita tidak akan mendapatkan dosa. Namun jika kita mampu melaksanakannya maka kita akan mendapatkan pahala.
Akan tetapi harus dengan niat yang ikhlas tulus karena Allah semata. Apapun yang ingin kita lakukan jika kita tidak meniatkan karena Allah atau hanya ingin mendapatkan pujian dari manusia, sungguh semua itu tidak ada artinya. Tidak ada gunanya dan tidak memberikan kita manfaat sedikitpun.
Nah, karena kita merupakan umat dari Nabi Muhammad SAW, sudah tentu kita juga meniru atau melakukan hal-hal yang Rasulullah ajarkan.
Puasa Syawal
Untuk puasa yang sering dilakukan Rasulullah yang pertama adalah puasa Syawal. Tepat sekali, puasa yang satu ini hukumnya adalah sunnah.
Biasanya puasa Syawal ini boleh mengerjakannya tepat pada tanggal 2 Syawal. Karena pada tanggal satu Syawal merupakan hari tasyrik perayaan Idul Fitri. Puasa sunnah ini berjumlah 6 hari.
Ketahuilah dalam hadits Riwayat Muslim dan Abu Daud menjelaskan bahwa siapapun yang melaksanakan puasa Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan melaksanakan 6 hari puasa pada bulan Syawal, maka sama seperti halnya ia sudah berpuasa selama 1 tahun.
Jadi dengan demikian itu kita akan mendapatkan pahala sebanyak menjalankan puasa 1 tahun. Sedangkan satu pahala kebaikan itu sama dengan 10 kali kebaikan.
baca juga: Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 183 Tentang Kewajiban Puasa
Ayyamul Bidh
Kemudian puasa yang sering dilakukan Rasulullah yang kedua adalah puasa ayyamul bidh.
Apa itu puasa ayyamul bidh? Merupakan amalan puasa sunnah yang pengerjaannya setiap bulan selama 3 hari.
Dalam Hadits Riwayat Bukhari menjelaskan, dari Abu Hurairah radhiallahu Anhu Rasulullah memberikan wasiat kepadanya berupa 3 nasehat. Pertama, berpuasa 3 hari pada setiap bulan, kedua mengerjakan sholat dhuha, kemudian yang ketiga mengerjakan sholat Witir sebelum tidur.
Dari hadits tersebut sudah sangat jelas bahwa puasa ayyamul bidh juga merupakan salah satu amalan ibadah yang tidak pernah Rasulullah tinggalkan.
Supaya kita bisa mendapatkan kebaikan yang terdapat pada amalan puasa setiap bulan selama tiga hari tersebut, maka kita juga harus melaksanakannya. Sama seperti halnya apa yang sudah Rasulullah nasehatkan kepada umatnya.
Arafah
Selain itu, puasa Arafah juga merupakan puasa yang sering dilakukan Rasulullah. Meskipun hanya setahun sekali.
Seperti penjelasan sebelumnya yang mengatakan bahwa puasa Arafah ini pengerjaannya tanggal sembilan Dzulhijjah atau 1 hari sebelum hari raya Idul Adha. Meskipun sunnah tetapi keutamaan yang akan kita dapatkan sangatlah dahsyat.
Ketahuilah pada dasarnya hari Arafah itu merupakan salah satu hari yang istimewa. Karena pada saat itu Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah.
Nabi Muhammad juga mengatakan bahwa tidak ada satu hari yang lebih banyak bagi Allah memerdekakan hambanya dari neraka kecuali pada hari Arafah.
baca juga: Puasa Senin Kamis untuk Hajat Apakah Boleh, Simak Penjelasannya
Senin Kamis dan Tasua
Selain itu, puasa Senin Kamis juga merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Kita juga akan mendapatkan balasan berupa pahala jika mampu melakukan puasa sunah ini.
Ada juga puasa tasua yang pengerjaannya pada tanggal 9 Muharram. Kemudian pada tanggal 10 Muharram atau biasa menyebutnya dengan puasa Asyura.
Perlu untuk diketahui mengapa pada tanggal 9 dan 10 Muharram kita harus melaksanakan puasa? Supaya terdapat perbedaan antara umat Yahudi.
Sebab umat Yahudi itu juga menjalankan tradisi puasa yang bertepatan pada tanggal 10 Muharram saja. Sehingga adanya puasa tasua supaya menjadi pembeda dengan umat Yahudi.
Sebenarnya masih banyak puasa yang dilakukan Rasulullah. Kita boleh melakukan salah satu amalan puasa sunnah tapi cobalah untuk istiqomah. (Muhafid/R6/HR-Online)