Berita Banjar (Harapanrakyat.com),- Sejumlah aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar, Jawa Barat, mendatangi Polres Banjar, Senin (25/7/2022). Mereka melakukan audiensi membahas dugaan kasus pembayaran pekerja fiktif RS Asih Husada.
Ketua PMII Awal Muzaki menyampaikan hasil kajian PMII atas perkembangan dan pengamatan dugaan kasus adanya pembayaran pekerja fiktif RS Asih Husada.
Pihaknya mendorong agar kepolisian menindaklanjuti kasus tersebut tegas dan transparan. Terkait ada dan tidaknya potensi kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut.
Dari hasil audensi, pihak Kepolisian masih melakukan pendalaman. Polisi akan berkoordinasi dengan Inspektorat untuk penanganan kasus tersebut.
“Kami sampaikan dari hasil pengamatan agar kasus itu ditindaklanjuti secara hukum,” kata Awal Muzaki.
Baca Juga: Dugaan Gaji Pekerja Fiktif di RS Asih Husada, Begini Kata Dinkes Kota Banjar
Pihaknya mendukung penanganan kasus tersebut. Mendorong agar pihak-pihak terkait menguatkan pengawasan secara maksimal.
Awal Muzaki berharap pemerintah membentuk regulasi sebagai dasar peraturan dalam rekrutmen pegawai. Supaya lebih tertata sesuai peraturan yang berlaku.
“Pengawasannya harus maksimal. Jangan sampai tidak ada regulasi. Pemerintah juga harus membentuk peraturan untuk rekrutmen tenaga kerja kontrak itu,” katanya.
Jika dalam waktu dua minggu ke depan masih belum ada perkembangan, PMII akan kembali melakukan audiensi lanjutan.
“Tadi hasil audensi kami akan melihat dua minggu ke depan. Jika belum ada perkembangan, kami akan kembali audiensi mengawal kasus ini,” katanya
Sementara Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo melalui Kasubsi Penmas Aipda Nandi Darmawan merespon positif kunjungan dari mahasiswa. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan pendalaman atas dugaan kasus pembayaran pekerja fiktif RS Asih Husada.
Polisi pun masih koordinasi dengan pihak Inspektorat untuk penanganan permasalahan tersebut.
“Tentunya kami apresiasi dan merespon positif. Untuk tindak lanjut kasus itu kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman,” katanya (Muhlisin/R9/HR-Online/Editor-Dadang)