Piutang pemegang saham yang terjadi akibat adanya pemberian kredit dari sebuah perusahaan. Piutang tersebut diberikan pada investor yang memegang saham perusahaan itu sendiri.
Dalam dunia saham memang banyak hal yang harus Anda pahami. Termasuk dalam kondisi saham yang sedang terjadi.
Pemegang saham telah melakukan kerjasama terhadap perusahaan terkait.
Saham menjadi jenis investasi yang cukup populer hingga saat ini. Saham memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi pelakunya.
Sehingga tidak akan terasa sulit jika Anda dapat memahami dan menjalankan investasi secara tepat. Namun terkadang ada piutang pemegang saham yang bisa saja terjadi.
Baca Juga: Metode Tebar Jala Saat Main Saham, Semua Dapat Keuntungan Harian
Piutang Pemegang Saham Apa Boleh?
Sebenarnya dalam dunia saham memang sering terjadi utang piutang. Namun hal ini hanya terjadi pada perusahaan dan para pemegang saham perusahaan tersebut.
Seperti halnya piutang saham yang bisa saja terjadi dengan kesepakatan dua belah pihak yaitu penghutang dan perusahan. Dalam dunia akuntansi berlaku piutang pemegang saham.
Dalam hal ini terdapat susunan laporan keuangan dengan mengkaji perpajakan dan sistem akuntansi.
Dari kedua aspek tersebut bisa berfungsi untuk menunjukan bagaimana penyusunan laporan terjadi. Sehingga bisa memberikan hasil laporan keuangan yang akurat.
Kondisi ini terjadi pada perusahan yang memberikannya langsung pada pihak terkait. Pemberian pinjaman atau kredit ini berupa pinjaman uang dalam jumlah cukup besar.
Uang pinjaman biasanya untuk kepentingan pribadi pemegang saham itu sendiri. Piutang yang sudah perusahaan pinjamkan tersebut akan kembali dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
Bisa kembali secara mencicil atau dengan melunasinya segera. Semua tergantung dari kesepakatan antara pemegang saham dan perusahaan.
Baca Juga: Saham Laggard di Semester I 2022 yang Tercatat di BEI
Piutang Lain-Lain
Selain ada piutang pemegang saham, sebenarnya masih banyak jenis lainnya. Dalam dunia investasi juga terdapat piutang lain-lain.
Piutang ini muncul karena adanya transaksi penjualan. Sehingga piutang lain-lain muncul bukan karena penjualan kredit.
Hanya saja biasanya terjadi atas transaksi di luar usaha. Untuk itu, piutang ini bisa dilihat dari keuangan yang disajikan benar atau tidak.
Semua melalui proses agar data keuangan tersaji secara tepat. Dalam laporan keuangan pun terdapat rinciannya.
Untuk menentukan transaksi piutang harus melalui proses yang baik dan benar. Mulai dengan adanya data dan dokumen pendukungnya piutang pemegang saham atau jenis lainnya dapat terlihat.
Dengan adanya dua landasan tersebut, pihak manajemen bisa memutuskan jika transaksi tersebut penggolongannya berdasarkan jenis apa.
Apakah tergolong dalam jenis piutang lain-lain atau tidak. Semua membutuhkan analisa agar kegiatan investasi tetap berjalan dengan baik.
Baca Juga: Pengertian Saham Bagger dan Kriterianya, Investor Wajib Tahu
Mengingat investasi saham semakin maju, banyak juga kaum muda milenial yang mencobanya. Meski demikian perlu Anda ketahui akan semua hal yang terkait dengan dunia saham.
Termasuk adanya piutang pemegang saham yang bisa saja terjadi melalui persetujuan bersama. Piutang memberikan bantuan pinjaman dengan jatuh tempo yang sudah ditentukan. (R10/HR-Online)