Perbedaan tipes dan DBD penting untuk Anda pahami agar jangan sampai salah dalam penanganan. Meskipun penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan penyakit tipes (demam tifoid) memiliki kesamaan dengan gejala demam dan suhu tubuh yang melonjak.
Baca Juga: Gejala Demam Berdarah pada Orang Dewasa Jangan Abai, Kenali Fasenya
Namun gejala pada kasus DBD dan tipes mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, Anda wajib meningkatkan kewaspadaan pada kedua penyakit ini. Maka, Anda harus mengenali perbedaan gejala sehingga tahu bagaimana cara untuk mendeteksinya.
Mengenali Perbedaan Tipes dan DBD
DBD atau Demam Berdarah Dengue merupakan jenis penyakit yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti. Pada saat nyamuk menggigit, virus dengue akan masuk ke dalam darah yang selanjutnya akan menyebabkan DBD.
Gejala pada umumnya muncul pada hari keempat hingga hari ketujuh sejak virus berada di dalam tubuh. Sedangkan untuk penyakit tipes merupakan gangguan kesehatan yang penyebabnya adalah serangan bakteri salmonella typhi.
Gejala tipes akan timbul setelah 1 hingga 2 minggu sejak bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh.
Ketika bakteri telah masuk ke dalam aliran darah, maka akan menyerang ke jaringan di berbagai organ tubuh. Adapun perbedaan lain yang perlu Anda ketahui dari penyakit DBD dan tipes antara lain:
Perbedaan Berdasarkan Gejala yang Timbul
Penyakit DBD dan tipes sama-sama diawali dengan gejala demam tinggi. Namun untuk pasien DBD, demam tinggi akan muncul secara mendadak yang dapat berlangsung hingga tujuh hari dan terjadi secara terus-menerus.
Sedangkan untuk demam pada pasien tipes akan muncul secara bertahap. Ketika gejala awal muncul, suhu tubuh bisa normal atau bahkan bisa lebih rendah.
Baca Juga: Demam Berdarah Pada Anak, Fase, Gejala dan Penanganannya yang Tepat
Selanjutnya akan naik secara bertahap dalam setiap harinya hingga mencapai 40 derajat Celcius.
Selain demam tinggi, terdapat sejumlah gejala khas yang muncul pada masing-masing penyakit. Sehingga dapat menjadi suatu perbedaan yang dapat Anda perhatikan pada penyakit DBD dan tipes.
Pada pasien tipes, salah satu gejala yang mungkin muncul adalah ruam berwarna merah jambu. Sedangkan untuk pasien DBD pada umumnya akan muncul adanya petechiae atau bintik-bintik merah pada permukaan kulit.
Hal ini terjadi karena adanya perdarahan yang akan terlihat setelah adanya uji tourniquet. Sebagai informasi tourniquet adalah pemberian tekanan tertentu pada kulit.
Perbedaan lainnya, pada penyakit DBD memerlukan adanya sejumlah pemeriksaan penunjang. Sedangkan untuk tipes pemeriksaan darah untuk melihat reaksi antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi.
Pemeriksaan seperti tes darah untuk mengetahui penyebab, menilai kekentalan darah, jumlah sel pembekuan darah baik trombosit atau keping darah, serta jumlah sel darah merah atau hemoglobin.
Sedangkan gejala khas lainnya, pada penyakit tipes akan ada tanda dengan gangguan saluran pencernaan. Seperti kembung, sembelit atau diare, munculnya nyeri perut atau kram, dan berbagai rasa tidak nyaman pada bagian perut lainnya.
Perbedaan tipes dan DBD lainnya selain dalam hal gejala, juga dapat Anda lihat dari cara pencegahan.
Baca Juga: Gejala Tipes pada Anak yang Wajib Dikenali dan Ditangani Sejak Dini
Untuk mencegah DBD, dapat Anda lakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, menggunakan lotion anti nyamuk, dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk sakit tipes dapat Anda lakukan dengan menjaga kebersihan diri, istirahat cukup hingga memperhatikan asupan nutrisi makanan dan minuman. (R10/HR-Online)