Mengapa komet memiliki ekor? Bagaimana proses terbentuknya ekor yang ada di objek luar angkasa tersebut?
Komet merupakan salah satu benda langit yang memiliki bentuk unik. Mereka terdiri dari debu, batuan, dan es yang bergerak mengelilingi Matahari.
Banyak yang menjuluki komet ini sebagai bintang berekor karena bentuk tubuhnya. Mereka memiliki bagian belakang yang memanjang hingga tampak seperti ekor.
Baca Juga: Cara Melihat Komet C/2017 K2 di Dekat Bumi, Perlu Alat Khusus?
Alasan Mengapa Komet Memiliki Ekor
Komet merupakan salah satu benda langit yang keberadaannya dapat terlihat dari Bumi jika sedang berada di dekat Matahari. Komet juga selalu bergerak mengitari Matahari seperti planet.
Akan tetapi, komet memiliki jalur lintasan yang membuatnya memakan waktu jauh lebih lama.
Secara bahasa, kata komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu kometes yang memiliki arti berambut panjang. Istilah ini sebenarnya untuk menggambarkan bentuk benda langit tersebut yang memiliki ekor atau rambut di belakangnya.
Benda langit satu ini juga terkenal sebagai bintang berekor. Komet merupakan sisa dari pembentukan Tata Surya yang terjadi sekitar 4,6 miliar tahun lalu.
Namun, apakah komet sungguh memiliki ekor? Sebenarnya ekor komet akan terlihat ketika mereka bergerak semakin mendekat ke arah Matahari.
Ekor pada komet akan terlihat akibat adanya gravitasi Matahari. Komen yang tersusun dari es akan mengalami pemanasan seiring dengan kenaikan suhu komet.
Adanya kenaikan suhu tersebut akhirnya memicu es mencair sehingga menimbulkan gas. Bersama dengan debu, gas tersebut membentuk ekor pada bagian belakang tubuh komet.
Itulah kenapa, komet terlihat seperti memiliki ekor hingga mendapatkan bintang berekor.
Baca Juga: Komet Terbesar di Alam Semesta Pernah Dekati Bumi
Ukuran Ekor Komet Sangat Beragam
Posisi komet dengan Matahari sangat mempengaruhi keberadaan ekornya. Gravitasi Mataharilah yang menjadi penyebab mengapa komet memiliki ekor.
Ukuran ekor komet juga tentunya sangat bervariasi, tergantung dengan ukuran tubuhnya sendiri. Ada beberapa komet yang memiliki ukuran sebesar planet.
Namun, ukuran tersebut juga nantinya akan semakin mengecil ketika mendekati Matahari. Sebaliknya, pada tahap ini ekor komet bisa memanjang hingga satu juta kilometer.
Baca Juga: Komet Raksasa K2 Bergerak Dekati Bumi, Tanda Bahaya?
Jenis-Jenis Komet
Berdasarkan lokasi mengorbitnya, komet terbagi menjadi dua macam, yaitu komet periode pendek dan komet periode panjang.
Komet yang memiliki periode pendek merupakan mereka yang mengorbit di sekitar Kuiper Belt. Kuiper Belt ini merupakan sabuk asteroid yang terletak di luar orbit planet Neptunus.
Waktu yang komet periode pendek butuhkan untuk mengorbit kurang dari 200 tahun untuk sekali mengelilingi Matahari.
Sedangkan komet periode panjang adalah yang mengorbit di Awan Oort. Awan Oort ini terletak 50 kali lebih jauh dari Matahari ke Sabuk Kuiper di sekitar Neptunus.
Komet dengan periode panjang membutuhkan waktu mengorbit yang sangat lama. Untuk sekali mengelilingi Matahari, komet periode panjang bahkan bisa membutuhkan hingga lebih dari 250.000 tahun.
Nah, itulah yang menjadi alasan mengapa komet memiliki ekor. Pada dasarnya, ekor komet akan terbentuk karena terjadinya proses menyublim dari es menjadi gas. (R10/HR-Online)