Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Masyarakat diimbau harus lebih teliti lagi dalam mengolah daging kurban, di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, terutama sapi.
Dengan begitu maka daging kurban tersebut dapat masyarakat konsumsi tanpa harus khawatir dengan segala sesuatu yang akan terjadi.
Plt. Kepala DKP3 Kota Banjar, Agus Kostaman, melalui Medik Veteriner Bidang Peternakan, drh. Lela Nurlela mengatakan, daging kurban yang sudah dipotong harus direbus terlebih dahulu.
“Jadi dagingya itu jangan langsung mengolahnya. Tapi rendam dulu menggunakan air panas selama kurang lebih 15 menit. Terutama pada bagian kaki, kepala, dan jeroan,” kata drh. Lela Nurlela, Minggu (10/07/2022).
Baca Juga : Ketersediaan Sapi Kurban Idul Adha di Kota Banjar Berkurang Drastis
Ia juga menjelaskan, hal tersebut bertujuan untuk memastikan daging terbebas dari virus atau penyakit.
Terlebih saat ini sedang maraknya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. Sehingga masyarakat harus bisa mengolah daging itu kurban dengan baik.
Sementara itu, dalam monitoring pemotongan daging kurban di sejumlah lokasi, ia melakukan pemeriksaan kesehatan daging dan jeroan guna mengantisipasi adanya cacing pita.
drh. Lela menyebutkan, ciri-ciri fisik hewan ternak yang terkena cacing pita antara lain memiliki badan kurus, bulunya agak kusam, dan matanya sayu.
“Makanya kita sarankan untuk membeli sapi itu dari tempat yang jelas peliharaan dan pakannya seperti apa,” imbuhnya.
Selanjutnya, dalam proses monitoring itu petugas tidak menemukan adanya cacing pita pada daging kurban. (Sandi/R3/HR-Online/Editor-Eva)