Investasi barang modal masih tetap pada posisi yang aman di Indonesia. Baik dinilai dari penanaman modal asing atau dalam negeri.
Investasi menjadi kegiatan yang cukup populer untuk masyarakat saat ini.
Ada beberapa yang masuk dalam subsektor industri barang modal. Mulai dari industri alat berat, mesin pertanian, peralatan komunikasi, peralatan energi, kesehatan, listrik, dan peralatan pabrik.
Namun yang tergolong dalam investasi sektor industri otomotif atau juga komponen kendaraan masuk dalam investasi barang modal. Peningkatan investasi dalam sektor tersebut cukup tinggi.
Sehingga membantu memperbaiki pertumbuhan perekonomian dan manufaktur. Kondisi inilah yang terus terjadi agar membantu memulihkan perekonomian akibat pandemi.
Baca Juga: Cara Investasi EBA Ritel Melalui Aplikasi Bios dan Risiko yang Dihadapi
Definisi Investasi Barang Modal
Barang modal adalah barang dalam produksi barang atau pelayanan. Barang modal termasuk dalam salah satu dari tiga barang produsen dengan dua lainnya yaitu tanah dan pekerja.
Ketiga barang modal tersebut terkenal sebagai faktor produksi primer. Investasi barang modal menjadi aktiva tetap oleh suatu bisnis pada gilirannya.
Sehingga dapat terjadi pada bisnis kedua untuk dapat menghasilkan barang dan jasa konsumen.
Adapun contoh dari barang modal yaitu mesin, bangunan, peralatan, kendaraan, dan alat untuk menghasilkan barang dan jasa.
Baca Juga: Tantangan Investasi di Indonesia, Ternyata Ini 4 Faktor Pengaruhnya
Perbedaan Barang Modal dengan Barang Konsumsi
Investasi barang modal biasanya sebagai sumber daya statis untuk membuat barang lain. Investasi ini memang berbeda dengan barang konsumsi yang konsumen beli.
Beberapa barang modal, baik dalam produksi untuk barang-barang konsumsi atau produksi. Sebagai contoh mesin produksi truk sampah.
Sedangkan barang konsumen adalah hasil logis dari seni kegiatan ekonomi dengan tingkat konsumsi di masa depan. Semua tergantung persediaan modal masa depan.
Pada gilirannya tergantung tingkat produksi saat ada di sektor barang modal. Sebab ketika ada keinginan meningkatkan konsumsi, output barang modal harus maksimal.
Baca Juga: Investasi yang Cocok Saat Inflasi Tinggi Akibat Pandemi Covid-19
Produk Investasi
Sebagian besar investasi barang modal yang masuk merupakan peralatan standar pabrik. Mulai dari peralatan listrik bertegangan tinggi, boiler, distribution panel, conveyor, dump truck ukuran besar, kapal, fan besar, alat pemotong pertanian, dan sebagainya.
Impor barang modal bukan untuk ditakuti, hanya saja harus memanfaatkannya untuk menarik investasi dalam negeri. Ketergantungan impor tinggi harus dikurangi dengan cara mengandalkan sumber daya yang ada di dalam negeri.
Baik itu SDM, teknologi, SDA, dan yang lainnya. Saat ini industri manufaktur dalam negeri memiliki ketergantungan cukup tinggi terhadap barang modal. Negara-negara maju atau negara dengan sumber teknologi tinggi.
Kegiatan investasi ini memang membantu menjaga kestabilan perekonomian negara. Semua yang berkaitan dengan investasi, baik itu untuk produsen maupun konsumen harus tersedia secara maksimal.
Sehingga kegiatan investasi barang modal bisa lebih lengkap dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. (R10/HR-Online)