Fotosintesis pada kaktus terjadi dengan sangat menarik. Tumbuhan dengan nama lain cactaceae ini memang terkenal memiliki banyak manfaat.
Kaktus sangat terkenal sebagai salah satu tumbuhan yang bisa hidup meski tanpa adanya air dalam waktu yang lama. Ciri khas dari kaktus sendiri terletak pada duri-duri di sekitar daunnya.
Baca Juga: Reaksi Fotosintesis pada Tumbuhan: Gelap dan Terang, Ini Penjelasannya
Ternyata, kaktus juga mengalami proses fotosintesis. Bagaimana hal itu dapat terjadi?
Fotosintesis pada Kaktus Beginilah Prosesnya!
Banyak dari tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis sebagai proses pembentukan zat makanan mereka.
Setiap tumbuhan yang memiliki klorofil pasti akan melakukan proses fotosintesis ini. Kaktus, tumbuhan yang terkenal sebagai tanaman hias dan identik dengan habitat kering dan tandus, secara morfologi berbeda dengan tumbuhan lain.
Perbedaan tersebut yang membuat kaktus memiliki mekanisme yang khas dalam pembuatan makanan atau dalam hal ini adalah fotosintesis.
Fotosintesis adalah sebuah proses pembuatan jenis karbohidrat berupa pati sebagai makanannya.
Secara umum, semua tumbuhan yang memiliki kandungan klorofil dan memiliki organel kloroplas dalam selnya mampu melakukan fotosintesis.
Tumbuhan kaktus tidak hanya berada di daerah gurun, tetapi juga ada di daerah yang beriklim tropis maupun subtropis. Lingkungan akan sangat mempengaruhi adaptasi morfologi dan fisiologi kaktus.
Baca Juga: Siklus Karbon pada Tumbuhan, Apa Itu Fotosintesis dan Respirasi?
Dalam fotosintesis, kaktus akan melakukan fiksasi Co2 atau karbon. Bagaimana hal itu terjadi?
Proses Terjadinya Fiksasi CO2
Pada dasarnya, cara fotosintesis pada kaktus masih sama dengan tanaman lain, yaitu pada siang hari. Mereka juga melakukan penyerapan cahaya maupun fotofosforilasi.
Akan tetapi, kaktus akan menyerap CO2 pada malam hari. Hal itu karena di siang hari, stomata yang terdapat pada kaktus akan tertutup.
Stomata kaktus akan terbuka pada malam hari sebagai salah satu bentuk adaptasinya. Akibatnya, metabolisme kaktus akan terpengaruh.
Metabolisme pada kaktus ini terkenal dengan nama crassulacean acid metabolism atau metabolisme asam crassulacean (CAM).
Pada malam hari ketika kondisi udara lembab dengan suhu yang rendah, stomata akan menyerap CO2 dan bergabung dengan fosfoenolpiruvat (PEP), termasuk pada fotosintesis kaktus.
Keduanya akan membentuk oksaloasetat dengan bantuan dari enzim PEP-karboksilase. Oksaloasetat tersebut kemudian akan berbuah menjadi malat.
Malat dalam bentuk asam malat yang terbentuk nantinya akan tersimpan di bagian vakuola. Asam organik ini akan berguna pada Siklus Calvin ketika terjadi reaksi terang di siang hari.
Baca Juga: Tulang Daun Melengkung yang Ada pada Tumbuhan, Kenali Ciri-Cirinya!
Asam malat akan mengalami dekarboksilasi untuk melepaskan CO2 dan kembali menjadi PEP. CO2 tersebut yang nantinya akan berguna dalam proses fotosintesis tumbuhan hiasan ini untuk menghasilkan makanan.
Terjadi di Bagian Batang
Karena tumbuhan berduri ini jarang memiliki daun, maka semua proses fotosintesis akan terjadi pada batangnya.
Ini dapat terjadi karena batang kaktus memiliki sel stomata yang berguna untuk menangkap cahaya dalam proses fotosintesis. Itulah kenapa, proses fotosintesis pada kaktus berbeda dengan tumbuhan lainnya. Namun, tujuan dari fotosintesis masih tetap sama, yaitu untuk menghasilkan sumber makanan mereka sendiri. (R10/HR-Online)