Cara pewarnaan Gram tentu memiliki teknik khusus tersendiri. Adapun pewarnaan dari bakteri positif dan negatif juga berbeda. Teknik pewarnaan pada bakteri ini berhasil ditemukan ahli yang sedang belajar botani di University of Copenhagen Denmark, bernama Hans Christian Gram.
Pada tahun 1884 Gram tengah memeriksa jaringan paru-paru dari seorang pasien yang meninggal akibat pneumonia. Gram kemudian menemukan bahwa terdapat noda istimewa yang sel bakteri simpan.
Baca Juga: Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Negatif, Definisi serta Contohnya!
Mulai dari situlah Gram melakukan penelitian dan akhirnya menemukan teknik pewarnaan tersendiri, yakni pewarnaan Gram.
Cara Pewarnaan Gram yang Sebenarnya Bagaimana?
Bakteri Gram terbaik menjadi dua jenis, yakni Gram positif dan juga negatif. Pembagian dua jenis tersebut adalah melalui teknik pewarnaan Gram.
Teknik pewarnaan ini merupakan penemuan paling spektakuler dari ilmuwan asal Denmark, Hans Christian Gram. Mulai berkembang dari tahun 1884, teknik pewarnaan ini berguna untuk membedakan bakteri Pneumococcus dan Klebsiella pneumoniae.
Baca Juga: Fungsi Membran Sel pada Bakteri, Berikut Ini Penjelasannya!
Tentu saja metode pewarnaan bakteri satu ini harus menggunakan teknik khusus tersendiri. Langkah pertama dalam pewarnaan adalah pengambilan spesimen.
Langkah selanjutnya adalah melakukan persiapan apusan, pemeriksaan slide di bawah mikroskop, dan juga pewarnaan Gram. Berikut ini cara pewarnaannya:
- Tuangkan cairan pewarna kristal violet pada preparat yang tersedia secara merata dan tunggu hingga 1 menit.
- Setelah itu, miringkan preparat dan bilas dengan sedikit air yang mengalir.
- Kemudian, cara pewarnaan selanjutnya adalah menuangkan cairan mordan pada preparat, tunggu 1 menit lagi.
- Miringkan kembali preparat dan setelahnya bilas dengan sedikit air mengalir.
- Selanjutnya lakukan dekolorisasi dengan meneteskan cairan dekolorisasi sedikit demi sedikit di atas preparat hingga tidak ada zat warna yang mengalir keluar.
- Bilas kembali preparat dengan air mengalir.
- Jika sudah, maka tuangkan safranin atau counterstain pada preparat dan tunggu selama 30 detik hingga 1 menit.
- Bilas preparat dengan air mengalir, kemudian keringkan.
- Terakhir adalah melakukan pengamatan pada preparat melalui mikroskop dengan perbesaran 100 kali, 400 kali, hingga 1000 kali.
Warna yang Bakteri Hasilkan
Bakteri Gram positif sendiri memiliki lapisan berupa peptidoglikan yang tebal sehingga mengambil kompleks stain-mordant primer yang membuatnya di bawah mikroskop tampak warna ungu atau biru.
Sementara itu, pada bakteri Gram negatif akan memiliki peptidoglikan yang tipis. Alhasil, persentase ikatan silang yang rendah akan diikuti dengan lapisan membran luar tipis sehingga tidak akan mengikat kompleks stain-mordant.
Hal itulah yang menyebabkan bakteri negatif di bawah mikroskop akan terlihat memiliki warna merah.
Baca Juga: Cara Reproduksi Bakteri dan Keterkaitan Faktor yang Mempengaruhinya
Agar proses pewarnaan pada bakteri ini tidak gagal, maka jangan gunakan preparat yang terlalu tebal. Selain itu, pemanasan secara berlebihan pada saat fiksasi juga akan mempengaruhi hasil pewarnaan.
Anda juga sebaiknya memastikan menggunakan larutan kristal violet yang berkonsentrasi tinggi dan tidak mencuci dengan air lebih dari 5 detik saat melakukan proses cara pewarnaan Gram. (R10/HR-Online)