Umur bintang di langit tentu sangat beragam. Namun, umur dari bintang umumnya akan tergantung dari ukuran bintang itu sendiri.
Bintang yang ada di langit terbentuk di tengah-tengah awan. Objek langit satu ini sangatlah menakjubkan.
Mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan cahaya sendiri dan menerangi langit malam. Bahkan, Matahari sebagai sumber energi utama Bumi adalah sebuah bintang.
Pertanyaan yang seringkali muncul adalah berapa usia dari bintang-bintang tersebut?
Baca Juga: Karakteristik Bintang Quasar yang Menakjubkan dan Sejarahnya!
Menguak Cara Menentukan Umur Bintang di Langit
Bintang merupakan benda langit yang terlihat bersinar di langit malam bersama dengan bulan. Mereka dalam keadaan seimbang akan menghabiskan dari sebagian besar hidupnya.
Keadaan seimbang pada bintang memiliki istilah keseimbangan hidrostatik. Apa itu keseimbangan hidrostatik?
Keseimbangan hidrostatik merupakan keadaan ketika gaya gravitasi menarik bintang yang juga diimbangi dengan dorongan keluar sehingga menciptakan reaksi nuklir pada inti bintang.
Dorongan keluar yang kuat akan terjadi saat bintang berhasil menggabungkan inti hidrogen untuk membentuk inti helium.
Selanjutnya keadaan tersebut akan menghasilkan energi untuk mempertahankan bentuk dan kecerahan pada bintang di langit.
Setelah semua hidrogen di dalam bintang habis tidak tersisa, maka mereka sementara waktu akan membakar helium.
Kemudian bintang-bintang tersebut akan terus membakar berbagai unsur kimia, bahkan hingga besi dan nantinya berada di akhir kehidupan mereka.
Baca Juga: Fakta Bintang Neutron yang Massanya Jauh Lebih Besar dari Matahari
Ukuran Bintang Mempengaruhi Usianya?
Bintang sendiri terdiri dari berbagai macam ukuran. Ada yang hanya 7 persen dari massa Matahari dan ada juga yang mencapai hingga 250 persen dari massa Matahari.
“Bintang akan lebih besar ketika membakar lebih banyak energi. Namun bintang tersebut juga akan menjadi lebih kuat dan terang,” terang peneliti bintang dari University of London, Inggris, Ryan French dari laman Live Science.
Ternyata, umur bintang di langit dapat terlihat dari ukurannya, tetapi tidak bisa menjadi acuan. Ukuran yang besar berarti bintang akan membawa gravitasi yang lebih besar di dalamnya.
Hal itu akan mengakibatkan reaksi nuklir pada bintang yang lebih besar akan berlangsung dengan kecepatan tinggi. Jadi, mereka juga akan bersinar lebih terang.
Bintang besar telah hidup selama ratusan juta tahun secara kosmik. Mereka hidup dengan cepat dan dapat mati dengan cepat juga.
Beberapa bintang terkecil yang massanya kurang dari 10% Matahari memiliki bahan bakar yang lebih sedikit. Meski begitu, mereka akan tetap mencari pasokan bahan bakar dan dapat hidup selama ratusan miliar tahun.
French mengatakan bahwa salah satu bintang tertua yang pernah ditemukan adalah Methuselah. Ia berjarak 190 tahun cahaya dari Bumi.
Baca Juga: Bintang Alpha Centauri Tetangga Matahari Terdekat, Ada Kehidupan?
Para ilmuwan memperkirakan bintang tersebut telah hidup hampir selama satu millennium atau sekitar 13,7 miliar tahun.
French juga menambahkan bahwa tidak mudah mengetahui umur bintang di langit. Para astronom akan menggunakan kombinasi antara pengukuran massa bintang, kecerahan, hingga kecepatannya di luar angkasa. (R10/HR-Online)