Sampel asteroid Ryugu berhasil para ilmuwan Jepang kumpulkan melalui wahana antariksa milik mereka.
Sampel dari asteroid ini tentu saja menjadi bahan penelitian mereka. Namun, ternyata hal mengejutkan terungkap.
Ilmuwan Jepang mengatakan bahwa debut dari asteroid Ryugu ini memiliki petunjuk mengenai asal-usul kehidupan yang ada di luar Bumi.
Baca Juga: Ukuran Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus Diungkap Ilmuwan!
Ilmuwan Beberkan Sampel Asteroid Ryugu
Wahana antariksa milik negeri Sakura, Jepang berhasil mengumpulkan debu dari asteroid Ryugu.
Mereka kemudian menggunakan sampel tersebut sebagai bahan penelitian mereka. Hasil penelitian yang mereka jalani ternyata cukup menakjubkan.
Debu dari asteroid Ryugu ini ternyata mengandung petunjuk mengenai asal-usul sebuah kehidupan yang ada di luar Bumi.
Hal itu terlihat karena keberadaan asam amino di dalam asteroid yang Jepang bawa ini. Tidak tanggung-tanggung, asteroid Ryugu mengandung hampir dua lusin asam amino.
Asam amino sendiri merupakan sebuah zat yang membuat protein dan sangat penting untuk mendukung kehidupan.
Baca Juga: Asteroid 2022 FB2 Seukuran Rumah Melintas di Dekat Bumi
Asteroid dengan Kandungan Langka
Asam amino sebagai zat yang sangat penting untuk mendukung kehidupan, belum pernah terdeteksi di dalam asteroid sebelumnya.
Japan Times melaporkan bahwa sampel asteroid Ryugu menjadi yang pertama memiliki kandungan ini.
Nicolas Dauphas, seorang peneliti Universitas Chicago ahli geokimia yang bekerja dengan tim ilmuwan internasional untuk menganalisis sampel, mengatakan bahwa sebelumnya mereka memiliki batu untuk penelitian.
Batu tersebut berupa meteorit yang pernah jatuh ke Bumi dan tersimpan di museum selama beberapa dekade mengalami perubahan komposisi.
Baca Juga: Asteroid yang Mengandung Emas di Dekat Bumi, Akan Ditambang?
Berusia 4,5 Miliar Tahun
Ryugu sendiri merupakan sebuah asteroid yang diperkirakan berusia lebih dari 4,5 miliar tahun. Asteroid ini mengandung material yang berpotensi pernah membentuk Matahari dan planet di sekitarnya.
Asteroid Ryugu termasuk ke dalam tipe C yang artinya batuan berpori dengan kandungan banyak karbon dan air.
Pada tahun 2018 lalu, wahana luar angkasa milik Jepang, Hayabusa2 mendarat di Ryugu. Hayabusa2 kemudian mengumpulkan partikel dari atas dan bawah permukaan asteroid.
Kemudian Hayabusa2 kembali ke Bumi dengan kapsul yang berisi sekitar lima gram debu dan bebatuan dari asteroid Ryugu.
Misi luar angkasa Hayabusa2 milik Jepang ini kemudian menjatuhkan sampel dari asteroid Ryugu yang telah terkumpul ke Bumi di pedalaman Australia pada Desember 2020 lalu.
Permukan dari Ryugu sendiri tampak kering dengan warna kemerahan yang khas. Beberapa ahli juga menduga bahwa asteroid ini pernah melintas dekat dengan Matahari.
Para ilmuwan menduga bahwa asteroid ini berasal dari sabuk asteroid yang berada di antara planet Mars dan Jupiter. Ryugu terbentuk miliaran tahun lalu ketika bertabrakan dengan batu besar lainnya.
Keberadaan sampel asteroid Ryugu yang misi Hayabusa2 bawa ini, kemudian para ilmuwan astronomi Jepang pelajari, guna mengetahui asal muasal tata surya dan kehidupan di Bumi miliaran tahun lalu. (R10/HR-Online)