Sahabat nabi yang dijuluki singa Allah, ternyata mempunyai kisah yang bisa kita teladani. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa sahabat nabi itu tidak hanya dari kalangan khalifah saja.
Terdapat banyak sahabat yang juga ikut mendakwahkan agama Islam. Perlu Anda ketahui, bahwa perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam itu melewati berbagai rintangan.
Namun, beruntung karena Allah SWT juga mengirimkan orang-orang yang senantiasa mau membela nabi. Salah satunya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib.
Siapakah Hamzah bin Abdul Muthalib? Apakah ada kaitanya dengan salah satu sahabat nabi yang dijuluki sebagai singa Allah tersebut?
Berbicara tentang singa Allah, Ali bin Abi Tholib ternyata juga memiliki julukan sebagai singa Allah. Namun pada pembahasan kali ini, kita akan membahas julukan paman nabi Muhammad.
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa Hamzah bin Abdul Muthalib merupakan paman Rasulullah SAW. Usia Hamzah hampir sama dengan usia dari Rasulullah.
Karena dalam sejarahnya, keduanya itu lahir pada tahun yang tidak jauh berbeda. Hamzah juga terkenal sebagai sosok yang pemberani.
Hal yang paling penting lagi, ia adalah paman nabi Muhammad yang jago dalam berperang.
baca juga: Abdullah bin Mas’ud, Sahabat Nabi yang Berani dan Ahli Ilmu Al-Qur’an
Hamzah adalah Sahabat Nabi yang Dijuluki Singa Allah
Dalam urusan berperang, selain jago, Hamzah juga tidak takut dengan siapapun. Bahkan dia juga tidak segan untuk mengajak berkelahi kepada lawannya, meskipun lawan tersebut merupakan orang pemuka Quraisy.
Oleh sebab itu, tidak heran apabila banyak kaum Quraisy yang juga takut kepadanya.
Sebagai seorang paman, tentunya Hamzah mempunyai kedekatan yang baik dengan Rasulullah. Meskipun ia belum masuk Islam, tetapi sangat menyayangi keponakannya.
Walaupun belum masuk Islam, tetapi sebagai paman yang baik, Hamzah selalu berusaha untuk melindungi keponakannya.
Tidak ada seorangpun yang akan Hamzah biarkan untuk menghina serta menganiaya keponakannya tersebut. Siapapun yang berani melakukan hal tersebut, maka ia harus berhadapan dengannya.
Paman nabi yang satu ini juga selalu mencurahkan hidupnya untuk membela agama Allah.
baca juga: Sahabat Nabi yang Pertama Masuk Islam, Siapa Saja?
Menghadapi Abu Jahal
Sahabat nabi dengan julukan singa Allah ini juga pernah berhadapan langsung dengan Abu Jahal. Pada saat itu, Abu Jahal menemui Rasulullah di bukit Shafa.
Kemudian Abu Jahal mencaci-maki Nabi Muhammad dengan kata-kata yang kasar. Walaupun begitu, tetapi nabi Muhammad hanya diam dan mendengarkan Abu Jahal.
Seperti yang sudah kita ketahui juga bahwa Abu Jahal merupakan raja dari kaum Quraisy yang sangat jahat. Dia juga merupakan musuh besar Nabi Muhammad.
Ketika Abu Jahal mencaci Rasulullah, terdapat seorang budak perempuan yang mengetahuinya. Lantas perempuan tersebut bergegas untuk menemui paman yang juga sekaligus sahabat nabi yang dijuluki singa Allah tersebut.
Setelah mendengarkan apa yang budak tersebut katakan, membuat Hamzah naik pitam. Berani-beraninya Abu Jahal mencaci-maki keponakan kesayangannya menggunakan kata-kata kasar.
Kemudian dadanya bergejolak dan pergilah Hamzah untuk menemui Abu Jahal. Pertemuan antara Hamzah dengan Abu Jahal juga menjadi bukti bahwa ia merupakan sosok yang pemberani.
baca juga: Sahabat Nabi Mush’ab bin Umair Tinggalkan Kemewahan untuk Islam
Kaum Quraisy Ketakutan
Setelah sampai di bukit Shafa kemudian Hamzah menyeret Abu Jahal dari tengah-tengah kaumnya. Melihat hal tersebut menyebabkan Abu Jahal seketika pucat.
Lantas sahabat nabi yang dijuluki singa Allah tersebut mengatakan, kenapa berani sekali engkau Abu Jahal bertindak keji terhadap keponakanku.
Setelah itu, Hamzah memukul Abu Jahal dengan keras yang menyebabkan darah bercucuran pada bagian pelipisnya.
Tidak hanya memukulnya 1, 2 kali akan tetapi berkali-kali guna menunjukkan kepada kaum Quraisy lainnya bahwa tidak boleh ada seorangpun yang mengganggu Rasulullah SAW.
Melihat kejadian tersebut tentunya membuat para pemuka Quraisy juga kaget dan takut dengan Hamzah.
Setelah peristiwa tersebut kemudian Hamzah memeluk agama Islam.
Ke manapun Nabi Muhammad pergi, Hamzah selalu setia untuk mendampingi. Meskipun dalam perang besar sekali pun.
Salah satunya adalah ketika Perang Badar. Nabi Muhammad SAW yang menunjuk pamannya sebagai komandan perang.
Pada saat perang Badar, pasukan Nabi Muhammad menang melawan kaum Quraisy. Tapi kaum Quraisy menuntut balas pada perang berikutnya yakni Perang Uhud.
Pada perang Uhud, mereka menjadikan Hamzah sebagai sasaran. Seorang budak yang bernama Wahsyi melemparkan tombaknya hingga mengenai pinggang bawah dan tembus ke bagian muka antara dua paha paman nabi Muhammad.
Tidak lama kemudian sahabat nabi yang dijuluki singa Allah tersebut syahid di medan perang. (Muhafid/R6/HR-Online)