Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Dalam melakukan aktivitas pertanian, petani di Pangandaran, Jabar, masih menggunakan perhitungan pranata mangsa.
Perhitungan secara pranata mangsa sendiri, biasanya digunakan untuk kepentingan bertanam dan juga membudidayakan ikan.
Uniknya, pranata mangsa disusun sesuai dengan peredaran matahari. Adapun sesuai kalendernya, pranata mangsa memiliki jumlah siklus 1 tahun atau 366 hari.
Enjen Rohjena, Kabid Pengendalian, Penanggulangan Bencana dan Perizinan Usaha Pertanian, Distan Pangandaran mengatakan, Pranata Mangsa memuat fenomena dan gejala alam.
“Petani di Pangandaran melakukan aktivitas pertanian dengan melihat perhitungan fenomena dan gejala alam,” ujar Enjen Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Ada Desa Rawan Pangan, Ini Upaya Pemkab Pangandaran
Kata dia, jika datang mangsa yang kurang bagus secara alam, maka petani tidak akan bertani, karena sudah tahu akan merugi.
“Lewat perhitungan pranata mangsa ini, petani di Pangandaran sudah bisa memprediksi kapan musim hujan, musim kering, angin dan fenomena alam lainnya,” katanya.
Lanjutnya, perhitungan Pranata Mangsa ini juga erat kaitannya dengan ketentuan dari Pemerintah soal kalender tanam.
“Kalender tanam dikeluarkan pemerintah berdasarkan prediksi dan analisa BMKG, dengan rumusan cuaca,” pungkasnya. (Ceng2/R8/HR Online/Editor Jujang)