Penyebab gingivitis pada ibu hamil pada umumnya terjadi karena beberapa faktor. Gingivitis merupakan penyakit gusi, siapa saja bisa mengalaminya, termasuk ibu hamil.
Kondisi ini ditunjukkan dengan warna adanya kemerahan pada gusi, yang biasanya disertai dengan adanya pembengkakkan dalam waktu yang cukup lama.
Meskipun gingivitis umum terjadi, akan tetapi ini dapat berakibat fatal pada ibu hamil jika tidak memperoleh penanganan yang cepat dan tepat.
Baca Juga: Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mudah Mengatasinya
Apa Penyebab Gingivitis pada Ibu Hamil?
Terdapat banyak perubahan yang terjadi pada masa kehamilan. Hal ini dapat terjadi karena faktor hormonal.
Salah satu masalah kehamilan yang sering kali terjadi adalah penyakit gusi dan mulut atau yang dikenal dengan istilah gingivitis.
Kondisi ini dapat terjadi saat gusi membengkak dan pada umumnya meradang hingga berdarah. Gingivitis atau biasa menyebutnya dengan radang gusi, terjadi karena adanya iritasi bakteri di dalam plak, juga kalkulus.
Pada ibu hamil, penyebab terjadinya gingivitis ini bermula dari adanya peningkatan progesterone hingga sepuluh kali lipat di dalam tubuh, apabila kita bandingkan dengan kondisi normal.
Sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri patogen yang mengarah ke radang gusi atau gingivitis.
Perubahan hormon dapat menghambat respon normal tubuh terhadap bakteri yang bisa menyebabkan infeksi periodontal. Hal ini mengakibatkan plak lebih mudah menumpuk pada gigi serta membuat lebih rentan terkena radang gusi.
Baca Juga: Gusi Bengkak Bernanah? Segera Atasi dengan Cara Ini Sebelum Terlambat!
Faktor Penyebab Gusi Bengkak pada Ibu Hamil
Terdapat sejumlah faktor penyebab terjadinya gingivitis pada ibu hamil. Selain faktor hormonal, gusi bengkak pada ibu hamil dapat terjadi karena usia kehamilan, status gizi, atau adanya penyakit sistemik seperti diabetes melitus.
Selain beberapa faktor di atas, kesehatan dan juga kebersihan mulut menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya masalah gingivitis pada ibu hamil.
Apalagi ibu hamil yang juga mengalami mual dan muntah secara berlebihan. Hal ini memungkinkan bakteri untuk bertahan di dalam mulut menjadi lebih meningkat dua kali lipat.
Selain itu, daya tahan tubuh yang menurun pada masa kehamilan juga dapat menjadi penyebab gingivitis. Hal ini karena tubuh tidak mampu melawan kuman dan bakteri.
Sebagai tambahan informasi, wanita yang sebelum hamil telah mengalami peradangan ringan pada gusi, harus lebih berhati-hati. Pasalnya, kondisi gusi bengkak dapat semakin buruk saat masa kehamilan.
Jika tidak memperoleh penanganan dengan segera, gingivitis pada ibu hamil dapat berlanjut ke tahap kronis.
Bahkan dapat menimbulkan beberapa risiko yang cukup fatal. Seperti terjadinya kelahiran prematur, rasa tidak nyaman akibat rasa nyeri, berat badan bayi rendah (BBLR), hingga gangguan psikologis pada ibu.
Baca Juga: Gusi Berdarah Tanpa Sebab? Waspadai Penyakit Berbahaya!
Dari berbagai penyebab gingivitis pada ibu hamil di atas, kondisi ini biasanya akan muncul saat kehamilan telah memasuki trimester kedua. Lalu akan terus berlanjut trimester ketiga dengan gejala yang bervariasi.
Selama kehamilan, dengan menjaga kesehatan mulut sangat penting guna menghindari berbagai macam gangguan mulut, salah satunya adalah gingivitis ini. (R10/HR-Online)