Kubah Gruithuisen di bulan akan menjadi objek penelitian terbaru dari NASA dalam misi Artemisnya.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA saat ini tengah bersiap melakukan misi perjalanan ke bulan. Misi tersebut bernama Artemis.
Tentu saja misi Artemis melakukan perjalanan ke bulan untuk penelitian, salah satunya adalah penyelidikan terhadap Gruithuisen Domes atau Kubah Gruithuisen di sana.
Baca Juga: Dampak Asteroid Kolosal yang Menabrak Bulan 4,3 Miliar Tahun Lalu
Penyelidikan Kubah Gruithuisen di Bulan oleh NASA
NASA kali ini mendapatkan tujuan barunya dalam misi Artemis ke bulan. Mereka akan menjelajahi dua gundukan yang bernama Mons Gruithuise Gamma dan Mons Gruithuisen Delta.
Kedua gundukan tersebut berada di wilayah utara kawah Gruithuisen di bulan. Pengamatan terkini menunjukkan bahwa kedua gundukan ini tampak berbeda daripada daerah sekitarnya.
Mengutip dari Jerusalem Post, ilmuwan menyebut bahwa kubah ini termasuk jenis gunung berapi. Sebelumnya juga sudah ada beberapa gunung berapi yang terdeteksi di seluruh permukaan bulan.
Baca Juga: Bola Kaca di Bulan Ditemukan Robot Yutu-2, Asalnya Jadi Pertanyaan?
Terbentuk dari Magma Silika
Seperti gunung berapi lainnya di bulan, para ilmuwan memperkirakan bahwa kubah Gruithuisen juga terbentuk oleh magma yang kaya akan silika.
NASA mengatakan bahwa mereka akan mengirim Lunar-VISE yang akan bertugas untuk menjelajahi puncak salah satu Kubah Gruithuisen selama 10 hari.
Hal tersebut bertujuan untuk mengungkap dugaan kubah yang terbentuk dari magma kaya akan silika mirip dengan komposisi granit tersebut.
Pembentukan gunung berapi di bulan ini sedikit berbeda dengan yang ada di Bumi. Di bulan, pembentukan terjadi tanpa cairan ataupun keberadaan lempeng tektonik.
Sedangkan di Bumi, gunung berapi yang mengandung silika biasanya akan terbentuk karena adanya percampuran dua material, yakni air dan lempeng tektonik.
Hal tersebutlah yang membuat NASA tertarik menyelidiki Kubah Gruithuisen di bulan untuk mempelajari lebih lanjut struktur gunung api luar angkasa.
Baca Juga: Misteri Rumah di Bulan Mirip Kelinci Ditemukan Penjelajah Yutu 2 China
Misi Artemis
NASA melakukan penelitian terhadap Kubah Gruithuisen melalui misi Artemis milik mereka.
Untuk misi ini ,NASA menggunakan beberapa rangkaian instrumen milik mereka, yaitu Lunak Vulkan Imaging dan Spectroscopy Explorer (Lunas VISE).
Rangkaian instrumen tersebut terdiri dari lima instrumen dengan dua di antaranya akan berada di pendaratan dan tiga di penjelajahan bergerak.
Lunar VISE akan menjelajahi salah satu puncak kubah dan menganalisisnya. Hal ini akan membantu memecahkan misteri mengenai bagaimana kubah yang tampak mustahil ini dapat terbentuk.
Pemahaman tersebut nantinya dapat membantu NASA untuk merencanakan misi robotik dan manusia ke bulan di masa yang akan datang.
Karena kubahnya adalah gunung berapi, maka kemungkinan akan ada konsentrasi besar bahan penghasil panas di dalam puncak kubah Gruithuisen ini.
Jika dapat memahaminya dengan baik, maka panas yang ada pada puncak Kubah Gruithuisen di bulan tersebut dapat menjadi sumber daya berharga untuk misi bulan jangka panjang. (R10/HR-Online)