Keutamaan bulan Dzulqa’dah apa saja, tentu sebagai umat muslim penting mengetahuinya. Dzulqa’dah merupakan bulan sebelas dalam tahun Hijriyah.
Selain itu, merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah. Bulan-bulan tersebut adalah Dzulhijjah, Dzulqa’dah, Rajab, dan Muharram.
Dzulqa’dah adalah bulan haji yakni bulan yang berjumlah 30 hari yang merupakan waktu bagi umat muslim untuk mengerjakan satu rukun Islam. Arti dari Dzulqa’dah itu sendiri adalah tempat yang diduduki.
Sedangkan kebiasaan orang Arab pada bulan ini tidak pergi kemanapun, tidak melakukan perjalanan jauh maupun tidak berperang.
baca juga: Keutamaan Bulan Sya’ban, Waktu Penyerahan Catatan Amal Manusia
Mengetahui Keutamaan Bulan Dzulqa’dah, Bulan Istimewa
Bulan Dzulqa’dah ini adalah bulan suci di mana seluruh umat muslim dilarang berbuat suatu keburukan maupun hal tercela. Begitu juga ketika umat muslim berbuat kebaikan, maka akan mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda.
Banyak masyarakat Arab yang duduk santai di rumah tanpa melakukan aktivitas. Keutamaan dari bulan suci ini di antaranya adalah sebagai berikut.
Bulan Baik untuk Umroh
Dengan bulan baik memberikan keutamaan bagi siapa saja yang belum memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah, maka sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah di bulan Dzulqa’dah.
Karena salah satu keutamaan dan keistimewaan bulan ini adalah melaksanakan umroh. Rasulullah pada bulan Dzulqa’dah melaksanakan umroh hingga 4 kali.
Anas bin Malik Ra meriwayatkan bahwa nabi melakukan umroh sebanyak 4 kali dan semuanya di bulan Dzulqa’dah. Kecuali umroh yang dilakukan bersama haji.
Dari empat umroh Rasulullah adalah umrah Hudaibiyah di bulan Dzulqa’dah, umrah tahun depan di bulan Dzulqa’dah, dan seterusnya. (HR. Bukhari, No. 1780)
baca juga: Keutamaan Bulan Rajab, Waktu yang Dimuliakan Alloh SWT
Waktu untuk Berbuat Baik serta Larangan Berbuat Dosa
Keutamaan bulan Dzulqa’dah lain adalah anjuran berbuat baik dan meninggalkan berbuat dosa. Berbuat dosa pada bulan ini haram lebih besar dari bulan lainnya.
Termasuk di bulan Dzulqa’dah ini, kasarnya melebihi bulan lain dalam kalender Hijriyah. Karena keutamaan yang lebih pada bulan ini, maka terdapat larangan berbuat dosa seperti maksiat dan kejahatan.
Haram hukumnya melakukan pembunuhan, hal ini juga berlaku pada orang jahiliyah.
Begitu mulianya bulan ini, maka setiap umat muslim perlu meningkatkan amalan baik. Siapapun yang melakukan amal baik, maka akan mendapatkan pahala lebih besar dan lebih banyak dari bulan-bulan lainnya.
Sehingga keutamaan bulan Dzulqa’dah adalah Allah SWT mengkhususkan pada bulan ini menjadi bulan haram yakni bulan suci.
Bagi siapa saja yang berbuat kejahatan dan maksiat maka mendapatkan dosa yang sangat besar. Siapa yang beramal saleh akan menuai pahala yang amat banyak.
Bulan Haji
Masyarakat Arab sangat menghargai dan menghormati bulan haram termasuk bulan Dzulqa’dah. Berbeda dengan jahiliyah, bulan Dzulqa’dah merupakan waktu bagi mereka untuk memamerkan syair-syair juga berdagang.
Selain itu, mereka pamer kehormatan golongan dan suku juga berdagang di sekitar Makkah.
Setelah itu, bulan berikutnya mereka bersiap untuk melaksanakan ibadah haji. Bulan tersebut menjadi bulan paling aman bagi semua, karena keistimewaannya tidak boleh saling mengganggu.
Selain itu, masyarakat Arab bersiap menyambut umat Islam dari manapun di belahan dunia yang ingin menunaikan ibadah haji.
baca juga: Keutamaan Bulan Dzulhijjah, Lakukanlah Amalan Ini!
Waktu untuk Meningkatkan Ibadah Fardhu
Keutamaan bulan Dzulqa’dah adalah Allah memerintahkan pada umat muslim untuk memelihara seluruh sholat fardhu.
Tidak boleh ada anjuran untuk meninggalkan sholat. Meskipun ada perintah untuk memelihara sholat wustha.
Perintah memelihara sholat wustha adalah untuk penekanan agar memperhatikannya, jangan sampai meninggalkannya.
Hal ini sudah menjadi kewajiban dan anjuran yang perlu umat muslim laksanakan. Sehingga menjadi umat muslim yang beriman dan bertaqwa.
Turunnya Kitab Taurat
Bulan Dzulqa’dah ini merupakan bulan di mana Allah SWT berjanji untuk berbicara pada Nabi Musa AS yakni selama 30 malam pada awal Dzulhijjah. Allah janjikan Kitab Taurat kepada Musa As.
Hal ini tercantum dalam QS Al A’raf ayat 142. Dari kebanyakan ahli tafsir, tiga puluh malam merupakan bulan Dzulqa’dah. Sedangkan sepuluh malam adalah bulan Dzulhijjah.
Keutamaan bulan Dzulqa’dah tersebut menjadi bulan suci untuk umat muslim. Banyak pahala yang bisa mereka dapatkan dan juga keutamaan lainnya. (Muhafid/R6/HR-Online)