Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Kampung porang di Pangandaran, Jawa Barat, diresmikan Kepala Desa Mekarwangi dan Paguyuban Petani Porang Mekarwangi. Hadir dalam kesempatan itu buyer dari Vietnam yang mewakili perusahaan porang terbesar di China.
Desa Mekarwangi, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran menjadi Kampung Porang karena lebih dari 90 persen masyarakat desa tersebut berprofesi sebagai petani porang.
Hal itu dikatakan Ketua Paguyuban Petani Porang Mekarwangi, Ajat Sudrajat. Pada momen kedatangan buyer dari Vietnam yang mewakili perusahaan pabrik porang terbesar di China, pihaknya meresmikan Desa Mekarwangi sebagai Kampung Porang.
“Masyarakat desa sini sebagian besar merupakan para petani porang. Tadi tidak salah jika kepala desa dan Paguyuban Petani Porang Mekarwangi menobatkan diri sebagai Kampung Porang,” katanya, Senin (20/06/2022).
Dengan datangnya buyer dari perusahaan porang terbesar dari China, menjadi motivasi dan suntikan semangat bagi para petani. Terlebih saat ini harga porang sangat murah. pihaknya berharap kedatangan buyer tersebut mampu menaikan dan menstabilkan kembali harga porang.
Baca Juga : Jawab Keresahan Petani Porang, KADIN Pangandaran Undang Buyer dari Vietnam
Ajat juga menyebutkan, selama ini para petani porang menjual hasil panennya ke bakul dengan harga yang tidak stabil. Pada tahun 2021 harga porang mencapai Rp7.000 sampai Rp 10.000, namun tahun ini harganya anjlok, tak sampai Rp 2.000.
“Insya allah, jika hasil panen petani langsung dibeli oleh pihak perusahaan harganya akan kembali normal. Sehingga nasib para petani porang akan terselamatkan,” paparnya.
Sementara itu, menindak lanjuti kedatangan buyer dari Vietnam, minggu depan Offtaker sebagai perwakilan para petani porang akan melaksanakan penandatanganan MoU dengan perusahaan asal China.
“Minggu depan akan melakukan penandatanganan MoU terkait harga porang,” imbuhnya.
Pihaknya berharap keresahan masalah harga porang yang selama ini tidak menentu akan terjawab secepatnya. Serta mendapatkan harga yang sesuai dengan harapan para petani. (Cenk/R3/HR-Online/Editor-Eva)