Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Komisi II DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, menyayangkan tersendatnya distribusi air akibat kebocoran pipa saluran air bersih Perumdam Tirta Anom hingga kerap dikeluhkan oleh para pelanggan atau konsumen.
Komisi II DPRD pun rencananya akan melakukan evaluasi dan rapat kerja bersama perusahaan plat merah tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Kota Banjar Asep Saefurrahmat mengatakan, pihaknya menyayangkan adanya keluhan serupa yang terus terulang. Apalagi keluhan tersebut belum memiliki solusi kongkrit.
Baca Juga: Sehari Semalam Air PDAM Tak Mengalir, Warga Kota Banjar Mengeluh
Padahal, kata Asep, setiap rapat kerja dengan mitra Komisi, pihaknya selalu mendorong agar dilakukan perbaikan secara fisik (fasilitas) maupun sistem pelayanan.
Selain itu, sebagai perusahaan jasa layanan air bersih seharusnya Perumdam Tirta Anom memberikan pelayanan maksimal terhadap konsumen. Tujuannya agar tidak ada pihak yang dirugikan.
“Intinya kami komisi II menyesalkan kejadian tersebut berulang terus tanpa ada solusi konkret. Setiap Rapat kerja kita selalu sampaikan hal yg sama dengan maksud ada perbaikan,” kata Asep kepada HR Online, Rabu (1/6/2022).
Lanjutnya, sebagai perusahaan jasa layanan air bersih menurutnya sudah semestinya Perumdam Tirta Anom memberikan pelayanan maksimal terhadap pelanggan atau konsumen.
Sehingga, dengan adanya perbaikan dan pelayanan prima tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan. Apalagi jika bisa menambah pemasukan dan ikut berkontribusi pada pendapatan daerah.
“Kita akan laksanakan rapat kerja dengan Mitra kerja dalam hal ini PDAM Tirta Anom dan akan kita evaluasi secara menyeluruh termasuk SDM yang ada di perusahaan,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah pelanggan Perumdam Tirta Anom mengeluhkan tidak lancarnya distribusi air bersih ke sambungan rumah warga.
Pihak Perumdam Tirta Anom melalui Kabag Teknis, Taufiqurochman membenarkan tidak lancarnya pasokan air bersih tersebut karena terjadi kebocoran pipa induk di intake Purwaharja.
“Kemarin hari minggu ada trable pompa intake nomor 3 di Purwaharja. Jadi pasokan air untuk wilayah pusat Kota Banjar terdampak, tidak sampai ke rumah warga,” katanya belum lama ini. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)