Cara gajah purba Mastodon bermigrasi pada 13.200 tahun lalu menjadi misteri yang sangat menarik. Kehidupan purba memang selalu memberikan fakta menarik. Pola kehidupan hewan yang berbeda dengan saat ini membuat para ilmuwan tidak hentinya meneliti mereka.
Seekor gajah purba jantan dalam sebuah perkelahian mati memperebutkan betina di tempat yang saat ini bernama Indiana, Amerika Serikat.
Fosil sisa-sisa kematian gajah purba tersebut kemudian para ilmuwan teliti. Hasilnya, mereka menemukan fakta bagaimana sang hewan purba bermigrasi.
Baca Juga: Misteri Punahnya Hiu Megalodon, Monster Air Purba Akhirnya Terungkap?
Terungkap, Inilah Cara Gajah Purba Mastodon Bermigrasi
Berdasarkan studi dari para ilmuwan, Mastodon merupakan hewan terbesar di Amerika Serikat yang hidup selama ratusan ribu tahun.
Penelitian terbaru meneliti sekitar 35 fosil Mastodon. Hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa hewan purba satu ini juga pernah melakukan migrasi yang sangat epik.
Para ilmuwan meyakini bahwa Mastodon pernah membentuk ekologi di Kutub Utara hingga Meksiko sekarang.
Penemuan fosil Mastodon untuk pertama kalinya terjadi pada tahun 1998 oleh Kent dan Janne Buesching. Saat itu keduanya sedang menambang gambut di properti mereka.
Para arkeolog kemudian menggali sisa hasil fosil yang selanjutnya terkenal dengan nama Mastodon Buesching.
Kerangka Mastodon tersebut memiliki tinggi 2,7 meter dan panjang mencapai 7,6 meter. Penelitian mengenai fosil tersebut sudah berlangsung sejak 2006.
Penelitin terus berlanjut bersama dengan temuan fosil Mastodon lainnya. Kebanyakan fosil sang gajah purba tidak diberikan tanggal secara tepat.
Hal itu karena fosil terlalu tua untuk penanggalan karbon. Jadi, kita hanya tahu sedikit mengenai waktu penempatan mereka di lokasi tertentu.
Meski begitu, ilmuwan memperkirakan bahwa kepunahan terjadi pada akhir Pleistosen, yakni 10.000 hingga 11.000 tahun lalu.
Baca Juga: Fosil Paus Purba Ditemukan, Berkaki Empat dengan Kuku
Menelusuri Migrasi Lintas Benua Gajah purba Mastodon
Migrasi menjadi hal yang penting bagi Mastodon agar dapat menemukan tempat mereka akan bereproduksi, saat mereka tinggal di iklim keras dan dingin.
Sementara itu, Indiana Timur Laut berfungsi sebagai tempat musim kawin untuk para Mastodon. Mereka akhirnya melakukan cara gajah purba Mastodon bermigrasi
Melalui penelitian fosil, para ahli akhirnya menemukan fakta bahwa makhluk soliter ini akan bermigrasi ke utara setiap tahunnya.
Migrasi akan terjadi selama berbulan-bulan musim dingin selama tiga tahun terakhir hidupnya. Mereka hidup di daerah tersebut karena suhu mendingin.
Sementara itu, kelompok baru bergerak ketika suhu kembali naik. Hal itu menegaskan bahwa hewan purba ini melakukan migrasi yang epik selama hidupnya.
Tidak tanggung-tanggung, hewan purba ini dapat bergerak melintasi benua pada sebuah migrasi massal mereka.
Baca Juga: Kumbang Purba Stegastochlidus Saraemcheana, Berusia 100 Juta Tahun
Profesor Hendrik Pionar mengatakan bahwa data genetik yang ada menunjukkan sinyal migrasi sang gajah purba yang kuat. Mereka akan bergerak bolak-balik melintasi benua karena perubahan iklim di habitat mereka.
Selain mengetahui cara gajah purba Mastodon bermigrasi, penelitian ini juga mengungkap kemungkinan penyebab kepunahan mereka, yakni adanya perubahan iklim dan perburuan manusia purba. (R10/HR-Online)