Aplikasi Dashboard Twitter atau TweetDeck untuk Mac resmi akan tutup pada 1 Juli 2022. Setelah sebelumnya menarik diri dari windows pada 2016, pernyataan selanjutnya cukup mengejutkan.
TweetDeck merupakan aplikasi dashboard yang memudahkan pengguna dalam memantau beberapa akun Twitter secara bersama-sama. Hal ini telah TweetDeck sampaikan secara langsung melalui akun Twitter handle sendiri @Tweetdeck pada momen 1 Juni lalu.
Baca Juga: Aplikasi Suara Twitter Sedang Dalam Masa Uji Coba, Semakin Penasaran!
Pernyataan Terkait Aplikasi Dashboard Twitter
Informasi dari TweetDeck, nantinya pengguna dapat mengakses dashboard mereka melalui browser. TweetDeck sendiri mengunggah tulisan dengan mengucapkan selamat tinggal pada aplikasi TweetDeck untuk Mac.
Ia juga menambahkan bahwasanya mereka sedang fokus untuk mengembangkan TweetDeck lebih baik. Selain itu, mereka sedang melakukan uji coba preview terbaru.
Selanjutnya 1 Juli merupakan hari yang terakhir TweetDeck tersedia di Mac.
Pada dasarnya TweetDeck ini merupakan aplikasi dashboard independen yang akhirnya dibeli oleh Twitter sejak tahun 2011.
TweetDeck menawarkan pengalaman Twitter yang nyaman dengan memudahkan pengguna melihat beberapa timeline dalam satu antarmuka. Selain itu, menyediakan sejumlah fitur lanjutan untuk membantu menggunakan Twitter lebih optimal.
Terlebih mereka yang mengelola beberapa akun Twitter sekaligus sehingga dapat menjadwalkan tweet untuk diposting di masa mendatang dengan mudah.
Hadirnya TweetDeck ini memberikan kemudahan masyarakat untuk mendapatkan layanan gratis. Sehingga sejak awal pembeliannya tersebut TweetDeck menjadi layanan gratis di Twitter.
Hanya saja terkait kabar yang beredar tentang TweetDeck melakukan perombakan besar-besaran telah lama tersiar. Bahkan sejak tahun lalu sudah terdengar kabar tersebut.
Baca Juga: Cara Download Video dari Twitter Dengan Aplikasi Praktis dan Mudah
Alasan TweetDeck Berakhir Untuk Mac
Keputusan yang mereka ambil terkait dengan penutupan Aplikasi Dashboard Twitter tersebut banyak menimbulkan asumsi. Kemungkinan TweetDeck ini tidak akan bisa dipakai secara cuma-cuma ke depannya.
Hal ini terungkap oleh Jane Manchun Wong, yakni reverse engineer ahlinya dalam utak-utik software.
Indikasi TweetDeck terintegrasi bersama dengan Twitter Blue. Selain itu, tujuannya untuk menemukan cikal bakal fitur terbaru.
Karena ada dua hal yang bisa menjadi bukti dari penemuan Jane. Kemungkinan pertama adalah tentang bocoran laman pendaftaran baru TweetDeck yang sekarang ini masih tahap pengembangan dan produksi.
Laman ini menunjukkan beberapa fitur Tweetdeck yang baru yakni fitur bebas iklan.
Bahkan telah ditemukan bahasa pemrograman yang mungkin membatasi akses pengguna TweetDeck ketika pengguna belum berlangganan di Twitter Blue.
Jane mengungkapkan bahwa TweetDeck baru akan menjadi fitur berbayar yang hadir dalam Twitter Blue. Hal ini berdasarkan pada bahasa pemrograman yang ia temukan dalam aplikasi.
Baca Juga: Ajakan Update Aplikasi Twitter, Apakah Tujuan dari Pihak Twitter?
Namun hingga kini dengan adanya paparan dari Jane tersebut, pihak Twitter belum juga menanggapi apapun terkait dengan integrasi TweetDeck di Twitter Blue tersebut.
Sehingga anggapan dengan bukti tentang Aplikasi dashboard Twitter tersebut hingga kini seolah benar. (R10/HR-Online)