Sejarah Hajar Aswad, memang menjadi bagian dari agama Islam. Seperti yang sudah kita ketahui bahwasanya sebagian besar umat Islam ketika melaksanakan haji itu mengenal dengan baik batu hitam yang biasa menyebutnya sebagai Hajar Aswad.
Perlu Anda ketahui, Hajar Aswad itu merupakan jenis batuan yang mengkilap tapi tidak rata. Lebih tepatnya batu tersebut berwarna hitam namun kemerah-merahan.
Bukan hanya itu saja, ciri khas dari Hajar Aswad. Karena batu tersebut juga mempunyai bercak kuning mirip dengan meteor.
Letak batu tersebut berada di sudut Yamani, Ka’bah. Banyak orang yang ketika melaksanakan ibadah haji mencium batu tersebut.
Konon katanya batu tersebut mempunyai nilai sejarah dalam perkembangan agama Islam.
Lebih tepatnya sejak zaman Nabi Ibrahim sampai dengan Rasulullah SAW. Seperti yang sudah kita ketahui, semula Allah itu menyuruh Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah.
Sedangkan Ka’bah sendiri merupakan tempat ibadah pertama di dunia. Seperti yang terdapat dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 96 yang artinya, “Sungguh tempat ibadah yang dibangun pertama untuk seluruh umat manusia adalah Ka’bah yang berada di Mekkah. Merupakan tempat yang Allah berkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”
baca juga: Sejarah Fathu Makkah, Bukti Kekuatan Peradaban Islam
Sejarah Hajar Aswad di Ka’bah
Hampir semua umat Islam mengagumi batu dari surga tersebut. Faktanya siapapun yang berkunjung ke Ka’bah, mereka juga berlomba-lomba untuk menciumnya.
Nama Hajar Aswad itu sendiri terdiri dari 2 kata. Pertama adalah hajar yang artinya batu. Kemudian yang kedua adalah Aswad yang berarti hitam.
Dalam buku Ka’bah rahasia kiblat dunia mengatakan bahwa batu hitam tersebut mempunyai bentuk bulat. Di dalamnya terdapat titik-titik yang berwarna merah serta zigzag.
Diameternya kurang lebih 30 cm dengan lebar 10 cm dan tingginya adalah 150 cm dari permukaan tanah. Batu tersebut juga mempunyai pembungkus supaya tidak mudah rusak.
Dalam hadits riwayat Tirmidzi juga menjelaskan bahwa Hajar Aswad itu merupakan batu yang berasal dari surga.
Dengan demikian itu, sejarah Hajar Aswad mulanya batu tersebut mempunyai warna putih dan sangatlah bersinar. Bahkan sebenarnya, batu tersebut mampu menerangi semua wilayah Arab.
baca juga: Sejarah Dinasti Abbasiyah dalam Islam, Lahirkan Banyak Ilmuwan Cerdik
Perubahan Warna
Tapi entah apa yang menjadi penyebabnya lama-kelamaan warna putih tersebut berubah menjadi hitam kemerahan. Hingga pada akhirnya sebutan untuk batu tersebut adalah Hajar Aswad.
Dalam hadits riwayat Tirmidzi juga menjelaskan bahwa batu hitam tersebut turun dari surga dan warnanya lebih putih daripada susu, namun dosa anak-anak Adam-lah yang mengubahnya menjadi warna hitam.
Sebenarnya bukan batu hitam itu saja yang berasal dari surga. Melainkan makam Nabi Ibrahim yang juga berasal dari batu ruby surga, jika tidak tersentuh dengan dosa-dosa manusia, maka batu tersebut dapat menarik antara barat dan timur.
Pasalnya setiap orang yang sakit dan memegang batu tersebut penyakitnya akan sembuh.
Tanpa adanya keterlibatan Nabi ,sejarah Hajar Aswad itu tidaklah ada. Sebab orang yang pertama kali meletakkan batu hitam tersebut adalah Nabi Ibrahim AS.
Batu tersebut juga mengeluarkan aroma alami. Dulu batu tersebut berbentuk bongkahan. Tapi sampai saat ini sudah terbagi menjadi 8 bongkahan kecil.
baca juga: Sejarah Masjid Nabawi Jadi Saksi Perjuangan Rasul Menyebarkan Islam
Sunnah yang Bisa Anda Lakukan
Perlu Anda ketahui juga bahwa batu hitam tersebut sebelumnya pernah direndam di dalam sumur Ka’bah. Tetapi, hal tersebut tidak bertahan lama.
Apa penyebabnya? Sebab seorang wanita dari Gaza memberitahukan kepada kaumnya bahwa ada orang keturunan zuhur yang merendam batu tersebut dalam sumur zam-zam.
Mengetahui akan hal tersebut, kemudian batu diambil dan mengembalikannya ke tempatnya, yaitu di dinding Ka’bah. Hal tersebut juga menjadi sejarah Hajar Aswad dalam agama Islam.
Lalu apa saja yang bisa Anda lakukan saat menemui batu hitam yang berada di Ka’bah tersebut? Memang terdapat beberapa anjuran sunnah dalam agama Islam saat berada di Ka’bah.
Sunnah yang bisa dilakukan adalah mencium, Anda juga bisa menyapu kemudian mengangkat kedua tangan ketika tawaf.
Banyak sekali keistimewaan yang bisa Anda dapatkan ketika mencium batu dari surga tersebut. Apabila Anda meniatkannya karena Allah Semata.
Adanya sejarah Hajar Aswad tersebut juga menambah pengetahuan kita tentang agama Islam. (Muhafid/R6/HR-Online)