Rekomendasi saham INDF, mengingat kinerjanya yang terus membaik sepanjang tahun 2021. Bahkan penjualan bersihnya mencapai angka 2 digit.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) kini terus membuktikan kinerjanya yang cukup serius. Kinerja positif terus diperlihatkan sepanjang tahun.
Bahkan menurut data yang ada, saham INDF telah tercatat mengalami kenaikan laba bersih hingga 21,55% year on year. Sehingga mengantongi hingga sebesar Rp 99,34 triliun.
Apalagi masa pandemi yang berlangsung di beberapa negara. Justru perusahaan ini mampu mencatat hasil laba yang cukup baik. Perusahaan yang terkenal dengan produk Indomie-nya ini bahkan sukses hingga ke mancanegara.
Hal ini menjadi bukti mengapa rekomendasi saham INDF kini semakin marak terdengar. Hal ini akibat kenaikan laba bersih dan pertumbuhan positif yang dimilikinya.
Baca Juga: Penyebab Saham GOTO Turun Terjadi Secara Global, Kondisi Terburuk
Profil Rekomendasi Saham INDF
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menjadi salah satu perusahaan ternama di Indonesia. Perusahaan yang bergerak dalam sektor consumer good ini berdiri sejak tahun 90-an.
Bahkan kini perusahaan tersebut telah menjalankan empat bisnis utama yaitu distribusi, bogasari, produk konsumen bermerek, dan agribisnis.
Dengan adanya perkembangan perusahaan yang semakin maju menandakan jika PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menjadi salah satu perusahaan blue chip.
Jika Anda lihat dari laba tahunan yang dimiliki perusahaan ini INDF akan mengalami pertumbuhan hingga 18% yoy menjadi Rp 7,64 triliun dari awal sebesar Rp 6,46 triliun.
Sedangkan untuk lav tahunan yang dapat terdistribusi pada pemilik entitas induk milik ICBP tertekan hingga 3% dari Rp 6,59 triliun menjadi Rp 6,39 triliun. Penurunan ini timbul akibat rugi selisih kurs dari kegiatan pembiayaan yang belum terealisasi.
Namun untuk kinerja saham INDF tahun 2022 masih mengalami pertumbuhan. Hal ini terjadi akibat adanya dorongan penjualan Pinehill yang menargetkan wilayah Middle East, Africa.
Baca Juga: Saham Twitter Anjlok Akibat Elon Musk Mengajukan Penangguhan
Saham INDF Terdampak Penutupan Sektor Gandum di India
Rekomendasi saham INDF terdapat pada penutupan ekspor gandum di India. Hal ini akibat dari larangan ekspor gandum untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri.
Apalagi dengan naiknya harga gandum akibat rusaknya ratusan tanaman gandum selama bulan Maret 2022 kemarin. Apalagi dampak dari konflik antara Rusia dan Ukraina juga menjadi salah satunya.
Larangan ekspor ini yang mengakibatkan harga gandum melejit. Padahal Rusia dan Ukraina menjadi penyumbang gandum sekitar 29% secara global.
Biaya input yang lebih tinggi akan berpengaruh terhadap margin perusahaan barang konsumsi. Kenaikan harga gandum ini masih dapat teratasi oleh pihak INDF terhadap produk ICBP maupun tepung terigu Bogasari.
Baca Juga: Pengertian Trading Halt dan Dampaknya Bagi Investor Saham
Sebenarnya pasokan gandum perusahaan INDF datang dari beberapa negara termasuk India. Namun meski begitu, perusahaan masih menyimpan stok pasokan fisik gandum hingga 3-4 bulan kedepan.
Hal ini juga berdampak terhadap kenaikan harga mie per April 2022. Harga gandum ini memiliki kebaikan yang tinggi dan berdampak negatif terhadap rekomendasi saham INDF dan memberikan tekanan harga pada ICBP. (R10/HR-Online)