Rekayasa genetika pada manusia saat ini mulai mengalami perkembangan. Para ilmuwan tengah berusaha melakukan rekayasa genetika ini. Dengan teknologi yang lebih maju dan menjanjikan, tentu saja langkah ini dapat terlaksana dengan lebih mudah dan mantap.
Baca Juga: Hubungan Genetika dengan Evolusi di Dalam Bidang Ilmu Biologi
Rekayasa genetika sebelumnya juga sudah umum ilmuwan gunakan di masa sekarang, tetapi hanya sebatas pada hewan maupun tumbuhan. Adapun rekayasa pada manusia nantinya dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang belum ada obatnya.
Rekayasa Genetika pada Manusia dan Teknologinya
Ilmuwan saat ini terus mengembangkan teknologi rekayasa genetika. Teknologi canggih ini menjanjikan dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit pada manusia. Dengan teknologi, maka akan terjadi proses modifikasi genetik pada suatu organisme.
Sejak kali pertama penemuannya, teknologi ini sudah banyak ilmuwan gunakan untuk pemuliaan terhadap hewan dan tanaman. Bioteknologi modern semakin memudahkan rekayasa untuk mencapai gen targetnya.
Adapun rekayasa genetika memungkinkan organisme untuk menghilangkan salah satu sifat yang tidak ia butuhkan dan meningkatkan sifat berguna.
Baca Juga: Penemuan 5.500 Virus Baru di Lautan dengan Genetik RNA yang Langka!
Jadi, suatu organisme dapat lebih baik dan memiliki standar tinggi. Contoh pada tumbuhan jagung. Jagung saat ini sudah berkembang dengan rekayasa keilmuan ini sehingga memiliki biji jagung yang lebih besar dan banyak.
Rekayasa Genetika Manusia
Penerapan teknologi rekayasa keilmuan ini sudah umum terjadi dalam bidang pertanian dan peternakan. Seperti untuk menciptakan makanan yang lebih unggul untuk manusia. Namun teknologi genetik diterapkan pada manusia belakangan belum banyak dilakukan.
Namun saat ini, proses rekayasa genetika pada manusia sudah mulai berkembang cukup pesat. Tentu saja rekayasa genetik yang terjadi pada manusia akan memberikan manfaat tertentu.
Manfaatnya yang paling utama adalah sebagai metode penyembuhan untuk berbagai penyakit manusia yang belum memiliki obat-obatan penyembuhnya.
Penerapan teknologi rekayasa genetika ini terjadi pada penderita diabetes. Pengobatan penderita diabetes adalah melalui insulin.
Akan tetapi, tidak mungkin para ilmuwan mengekstrak insulin langsung dari tubuh manusia. Itulah sebabnya, ilmuwan menggunakan insulin yang berasal hewan dan juga bakteri.
Keduanya kemudian mereka modifikai dengan rekayasa agar memiliki unsur yang mirip dengan insulin dalam tubuh. Saat ini, insulin menjadi produk medis yang telah banyak mendapat persetujuan.
Baca Juga: Jenis Penyakit Genetik dan Faktor Penyebabnya yang Wajib Anda Tahu
Penerapan lainnya yang sangat menjanjikan adalah pada kanker. Melansir dari PubMed Central NCBI, sudah lebih dari 1.900 uji klinis yang bertujuan untuk mengoptimalkan rekayasa pada genetika manusia.
Uji klinis tersebut sudah terjadi sejak tahun 1900-an. Baru pada tahun 1999, sekitar 20 orang terlibat dalam uji klinis ini untuk mengobati leukimia.
Sebanyak empat orang pasien berhasil sembuh dan satu orang meninggal akibat aktivasi onkogen ketika uji coba menggunakan virus terjadi.
Oleh karena itu, masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk penggunaan rekayasa genetika pada manusia sebagai obat kanker. (R10/HR-Online)