Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Petani cabai di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kini semakin menunjukkan antusiasme. Pasalnya, permasalahan terkait dengan penjualan kini sudah teratasi.
Bahkan, para petani di Pangandaran menanam puluhan ribu pohon cabai di atas lahan seluas 20 hektar.
Adapun lahan tersebut tersebar di Desa Selasari, Desa Bangun Karya, Desa Bojong, Desa Jadi Karya dan Desa Mekarwangi.
Salah seorang petani cabai asal Desa Selasari, Kabupaten Pangandaran, Tarli Sutarli mengatakan, untuk kali ini ia beserta beberapa kelompok tani di lima desa menanam sebanyak 80.000 pohon.
“Alhamdulillah sekarang sudah mulai panen. Meski sempat terkendala curah hujan yang tinggi, namun hasil panennya lumayan memuaskan,” katanya kepada HR Online Senin (23/5/2022).
Menurutnya, dengan harga saat ini membuat petani cabai di Pangandaran bisa untung, dan makin antusias. Meski saat musim hujan, petani lebih ekstra dalam melakukan perawatan agar, tidak membusuk.
“Karena kita sekarang sudah bermitra dengan perusahaan terkenal Indofood,” ucapnya.
Lebih lanjut Tarli menambahkan, untuk harga cabai saat ini sebesar Rp 20.000 per kilogramnya.
“Dan sebelumnya, kita melakukan perjanjian harga dengan harga termurah yaitu Rp 16.000 per kilogramnya,” paparnya.
Menurutnya, dengan harga cabai saat ini membuat petani bisa untung, dan makin antusias. Meski saat musim hujan, petani lebih ekstra dalam melakukan perawatan agar, tidak membusuk.
“Alhasil jika perawatan ekstra, maka tentunya biaya perawatan pun bertambah. Akan tetapi, jika harga cabainya masih di atas Rp 18.000, para petani masih tetap akan memetik untung,” jelasnya.
Sedangkan untuk panen saat ini, ia bisa memanen cabai rata-rata per pohon menghasilkan 8 ons sampai 2 kilogram.
“Saya berharap pemerintah bisa menstabilkan harga cabai. Sebab biaya perawatannya hampir sama, baik sedang harga anjlok maupun ketika mahal,” harapnya. (Ceng/R5/HR-Online/Editor-Adi)