Penyebab penyakit aritmia tidak semua orang mengetahuinya. Bahkan istilah aritmia sendiri mungkin masih terasa asing untuk beberapa kalangan.
aritmia atau dengan kata lain gangguan irama jantung. Ini merupakan gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan jantung, sehingga dapat menyebabkan denyut jantung menjadi lebih cepat (takikardi), lebih lambat (bradikardia), hingga tak beraturan.
Perlu Anda tahu bahwa denyut jantung dikendalikan oleh sistem kelistrikan. Dengan demikian, jantung dapat berdenyut dengan irama yang lebih teratur. Maka, pada saat detak jantung tidak berdenyut secara normal inilah dalam istilah medis disebut dengan aritmia.
Baca Juga: Sakit Jantung Pada Usia Muda, Kenali Pemicu dan Penyebabnya
Penyebab Penyakit Aritmia yang Harus Diketahui
Gangguan atau kondisi denyut jantung yang tidak beraturan ini cukup sering terjadi, hampir semua orang pernah mengalaminya. Terutama pada para lansia.
Sebagian besar aritmia pada umumnya tidak berbahaya. Efek samping normal dari kejadian tersebut seperti kaget atau setelah aktivitas fisik. Meskipun demikian aritmia ada juga yang berbahaya, bahkan fatalnya bisa sampai mengancam jiwa seseorang.
Terdapat beberapa jenis penyakit aritmia dengan gejala dan penyebab yang berbeda-beda pula. Jenis aritmia yang paling umum adalah fibrilasi atrium yang menyebabkan detak jantung tidak teratur serta cepat. Apabila penyakit aritmia tidak segera ditangani, maka jantung tidak dapat memompa cukup darah pada tubuh.
Hal ini tentunya dapat merusak organ jantung, otak dan organ tubuh lainnya. Setelah memperoleh penanganan atau pengobatan yang tepat, sebagian besar pasien aritmia dapat sembuh total dan dapat beraktivitas normal seperti biasa.
Baca Juga: Penyebab Jantung Berdebar Tak Selalu Soal Penyakit
Penyebab Aritmia Paling Umum
Penyebab dari penyakit aritmia pada umumnya adalah adanya perubahan aktivitas jantung atau impuls (sinyal listrik) yang berfungsi untuk mengontrol detak jantung seseorang.
Impuls atau sinyal listrik biasanya dikirim dari serambi kanan atas jantung guna memulai setiap detak jantung. Selanjutnya sinyal tersebut akan melintas melalui atrium kiri serta mencapai ke ventrikel.
Pada saat sinyal listrik mencapai ventrikel, bilik jantung akan berkontraksi serta memompa darah menuju paru-paru dan seluruh tubuh.
Baca Juga: Gejala Serangan Jantung, Tanda, Penyebab, dan Penanganannya
Sementara itu, penyebab terjadinya penyakit aritmia adalah adanya masalah pada anatomi jantung. Dengan kata lain, penyakit ini terjadi karena adanya gangguan pada aktivitas kelistrikan jantung. Beberapa penyebab dari aritmia antara lain:
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung koroner
- Kardiomiopati atau adanya perubahan pada otot jantung
- Gangguan yang terjadi pada katup jantung
- Peradangan jantung
- Terjadinya ketidakseimbangan elektrolit dalam darah dan lain sebagainya.
- Fibrosis (jaringan parut) ini adalah kondisi terjadinya kekakuan jaringan jantung.
Selain penyebab penyakit aritmia di atas, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami penyakit ini. Mulai dari usia, penyakit bawaan, genetik dan lain sebagainya. Sedangkan untuk gejalanya, seseorang akan mengalami palpitasi (dada berdebar secara kuat dan cepat), sakit kepala, sesak napas, keringat dingin dan lain sebagainya. Gejala ini mungkin terjadi hanya sesekali, akan tetapi juga bisa lebih sering dari waktu ke waktu. (R10/HR-Online)