Sabtu, April 12, 2025
BerandaBerita BanjarMantra Seni Pertunjukan Sintren Antarkan Putra Kota Banjar Ini Raih Gelar Doktor...

Mantra Seni Pertunjukan Sintren Antarkan Putra Kota Banjar Ini Raih Gelar Doktor di UNY

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Keberadaan kesenian tradisional di Kota Banjar menjadi perhatian di tengah derasnya arus budaya barat yang masuk ke Indonesia, salah satunya seni pertunjukan Sintren yang saat ini keberadaannya semakin langka.

Seperti yang diungkapkan Hendry Sugara, salah seorang doktor Faktultas Bahasa dan Seni Univesitas Negeri Yogyakarta yang meneliti nilai-nilai kearifan lokal mantra seni pertunjukan Sintren Banyumasan di Kota Banjar.

Menurutnya, perlu adanya penelitian tentang keberadaan seni pertunjukan Sintren di Kota Banjar. Terutama dari sisi mantranya agar kesenian tersebut tetap lestari. Apalagi di tengah gempuran budaya asing.

Ia menyebutkan bahwa seni pertunjukan Sintren sebenarnya berasal dari wilayah Utara Jawa yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Cirebon, Brebes, Pekalongan, Tegal.

Meski begitu, di wilayah Selatan juga ada seni pertunjukan Sintren, seperti di wilayah Banyumas. Namun perbedaannya pada sisi format dan kreasi yang baru.

“Jadi seni pertunjukan Sintren di wilayah Selatan cara penyajiannya berbeda dengan yang ada di wilayah Utara,” jelasnya, Sabtu (28/5/22).

baca juga: Tergerus Zaman, Kesenian Wayang di Kota Banjar Hampir Punah

Keberadaan Seni Pertunjukan Sintren di Kota Banjar

Sementara itu, pemuda yang berasal dari Desa Sinartanjung ini menilai keberadaan seni tersebut saat ini peminatnya semakin berkurang, terutama di tingkat generasi muda.

Bahkan, di Kota Banjar sendiri terdapat 90 kelompok kesenian yang terdata di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada kelompok yang mengusung nama seni itu. Namun, disatukan dengan kesenian kuda lumping.

“Hanya sekira 50 persenan kelompok yang mengusung kesenian kuda lumping dan hanya beberapa kelompok kuda lumping tersebut yang ada seni pertunjukan Sintrennya,” imbuhnya.

Saat pertama kali ia melihat seni pertunjukan Sintren, para pelakunya kebanyakan sudah berumur, baik pemain musik, pawang, hingga penontonnya.

“Nah, yang jadi pertanyaan saya adalah ketika mereka sakit atau sudah tidak ada, siapa yang akan meneruskan kesenian tradisonal ini? Inilah tantangan kita semua,” ujarnya.

Melalui penelitian yang ia lakukan, harapannya bisa menjadi referensi dan membuktikan bahwa Kota Banjar memiliki kesenian yang memiliki banyak nilai positif, salah satunya adalah seni pertunjukan Sintren.

Hendry mencontohkan, salah satu pawang sintren di Kota Banjar bernama Mbah Suyem. Hingga saat ini ia belum menurunkan ilmunya ke anak atau ke siapapun.

Pasalnya, kata Hendry, tidak sembarang orang bisa mendapatkan ilmu di bidang itu, karena ada ritual dan syarat tertentu.

Lestarikan Kesenian Tradisional

Maka dari itu, anak dari pasangan Sugaryo dan Tetty Andaryanti ini mengupayakan agar kesenian tradisional di Kota Banjar terus dikenalkan ke generasi penerus.

Pemerintah pada tingkat kota maupun desa harapannya mendukung keberlangsungan eksistensi budaya warisan leluhur, terutama di Kota Banjar.

Salah satunya, dengan cara selalu menampilkan kesenian tradisional di berbagai kegiatan yang menjadi pusat perhatian masyarakat.

“Perlu kita ketahui, banyak makna atau pesan dalam sebuah kebudayaan warisan leluhur. Contohnya, Sintren mengajarkan cara berpakaian (menutupi seluruh badan, red) yang sesuai dengan budaya Timur. Berbeda dengan budaya-budaya Barat yang bertolak belakang dengan budaya kita,” ucapnya.

Selain itu, ia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar merekomendasikan kesenian-kesenian yang ada di Kota Banjar, khususnya seni pertunjukan Sintren ini menjadi ekstrakurikuler di sekolah.

“Semoga saja keberadaan kesenian kita semakin mendapatkan perhatian generasi penerus agar kita tidak lupa dengan warisan para leluhur,” pungkasnya. (Muhafid)

Sosok Titiek Puspa di Mata Sang Adik Bisa Menjadi Kakak Sekaligus Teman

Sosok Titiek Puspa di Mata Sang Adik: Bisa Menjadi Kakak Sekaligus Teman

Kepergian artis senior Titiek Puspa berhasil meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya keluarga terdekat. Sang adik, Sumarningsih terlihat tak kuasa menahan tangis kesedihan...
Wakil Bupati Tasikmalaya dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pemalsuan surat

Dituding Palsukan Surat oleh Bupati, Wabup Tasikmalaya: Yang Buat Setda

haraparakyat.com,- Wakil Bupati (Wabup) Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, dilaporkan oleh tim kuasa hukum Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto ke Satreskrim Polres Tasikmalaya, Jumat (11/4/2025). Laporan...
Melaju ke Perempat Final Piala U-17, Nova Arianto Sebut Tak Remehkan Calon Lawan

Melaju ke Perempat Final Piala U-17, Nova Arianto Sebut Tak Remehkan Calon Lawan

Timnas Indonesia U-17 hingga saat ini masih menunggu lawan di babak perempat final Piala Asia U17 2025. Usai menjadi jawara di Grup C klasemen,...
Cara Menggunakan Grok AI di HP Android dan iPhone

Cara Menggunakan Grok AI di HP Android dan iPhone

Grok AI di HP termasuk bentuk kemajuan teknologi saat ini. Sesuai dengan namanya, chatbot ini memang menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. Karena...
ZTE Nubia Focus 2, Smartphone dengan Kamera 108MP dan Android 15

ZTE Nubia Focus 2, Smartphone dengan Kamera 108MP dan Android 15

ZTE kembali meramaikan pasar smartphone dengan peluncuran ZTE Nubia Focus 2. Ini merupakan sebuah HP Android kelas menengah yang mengusung spesifikasi menarik, terutama di...
Asal usul Arya Penangsang di Jawa Tengah, Raja Demak Kelima yang Penuh dengan Dendam

Asal usul Arya Penangsang, Raja Demak Kelima yang Penuh dengan Dendam

Asal usul Arya Penangsang memuat kisah sejarah yang menarik. Hal itu mengingat sosoknya sebagai raja Kerajaan Demak kelima yang sangat berpengaruh. Ia terkenal sebagai...