Keteladanan Nabi Saleh dijelaskan dalam beberapa ayat Al Quran. Merupakan nabi yang berasal dari kaum tsamud. Kaum tersebut juga masih serumpun dengan kaum Ad.
Allah memberikan tugas kepada nabi Saleh tidak hanya untuk mendakwahkan ajaran Islam. Tetapi juga mengajarkan kebenaran serta meninggalkan berhala, untuk menyembah Allah yang Maha Esa kepada kaum tsamud.
Sedangkan kamu itu sudah mendapatkan banyak kenikmatan dari Allah seperti halnya kaum Ad.
Kenyataannya mereka Justru malah tidak menyembah Allah sebagai rasa syukur dan terima kasih. Mereka durhaka kepada Allah SWT dan dengan kafirnya menyembah berhala.
Sama seperti halnya dengan nabi-nabi terdahulu, apa yang menimpa Nabi Saleh demikian. Saat dirinya menyampaikan kebenaran kepada kaum tsamud, mereka tidak menerimanya dengan baik.
Justru kaum tsamud menentang apa yang disampaikan Nabi Saleh. Tidak jarang pula mereka malah merendahkannya.
Baca juga: Keteladanan Nabi Ismail yang Taat Terhadap Perintah Allah dan Orangtua
Keteladanan Nabi Saleh dalam Islam
Kaum tsamud tinggal di daratan antara Yaman dan Syam, atau sekitar daerah Hadramaut.
Mereka mempunyai keterampilan, ilmu pengetahuan, serta kepandaian dalam bercocok tanam juga beternak. Hal tersebut membuat kehidupan mereka makmur.
Selain itu, mereka juga mempunyai kekuatan fisik yang tangguh. Salah satu bukti tentang ketangguhan fisik mereka adalah mampu mengukir gunung dan menyebabkannya menjadi pemandangan indah.
Mereka bisa membangun gedung tinggi dan membuat rumah di tebing gunung yang dilubangi serta dipahat. Mereka menyembah berhala yang mereka buat sendiri.
Sedangkan untuk hukum yang mereka perlakukan adalah hukum rimba yang sudah pasti bertentangan dengan kemanusiaan. Orang kaya berfoya-foya, berzina, dan mabuk-mabukan.
Perampokan terjadi di mana-mana, penganiayaan, serta perbuatan zalim jadi pemandangan setiap harinya.
Bahkan kaum tsamud yang lemah nantinya akan menjadi budak. Karena ulah mereka itulah, terdapat keteladanan Nabi Saleh untuk kehidupan kita.
Baca juga: Keteladanan Nabi Syuaib Jujur dalam Jual Beli dan Gigih Berdakwah
Tidak Menyerah dalam Dakwah
Kisah keteladanan Nabi Saleh bermula sejak Allah menugaskan atau memerintahkan dirinya untuk berdakwah.
Ketika Nabi Saleh menyampaikan tentang adanya kebenaran dan menyuruh kaum tsamud menyembah Allah yang Maha Esa. Menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka miliki sekarang ini merupakan karunia dari Allah SWT.
Mendengarkan apa yang disampaikan oleh Nabi Saleh, membuat kaum tsamud bertanya kepadanya.
Wahai Saleh siapakah Allah itu? Kemudian Nabi Saleh menjawab, Dia adalah Tuhan untuk semua manusia dan sekalian makhluk.
Dialah Allah Yang Maha Kuasa atas segalanya, tempat meminta ampunan dan memohon pertolongan dari segala kesulitan.
Mendengar jawaban dari utusan Allah tersebut, lalu bertanya, “Tunjukkan di mana Tuhan itu berada, bagaimana wujudnya, apakah sama dengan Tuhan kami?”
Apa yang dilakukan Nabi Allah tersebut menjadi keteladanan Nabi Saleh.
Nabi Saleh menganggap bahwa apa yang ditanyakan kepada dirinya merupakan hal yang keterlaluan. Ia juga mengatakan bahwa kalian itu tidak akan bisa melihat wujud Allah.
Dengan tepatnya kaum tsamud mengatakan bahwa apa yang Nabi Saleh katakan adalah omong kosong. Mereka tidak akan percaya dengan semua omongan dari Nabi Saleh sebelum ia menunjukkan bukti.
Baca juga: Keteladanan Nabi Musa Selalu Percaya dengan Pertolongan Allah SWT
Mukjizat dari Allah SWT
Kaum tsamud meminta Saleh untuk menunjukkan kehebatannya sebagai utusan Allah. Apabila Nabi Saleh berhasil, maka mereka akan mengikuti serta mempercayai ajaran Islam dari Nabi Saleh.
Untuk mewujudkan apa yang ia katakan, yang juga merupakan keteladanan Nabi Saleh yang harus kita contoh.
Sebagai utusan Allah, Saleh tidak menyerah dan percaya akan adanya pertolongan dari allah. Hingga pada akhirnya Allah memberikan mukjizat kepadanya.
Allah memerintahkan untuk memukulkan tangan Nabi Saleh ke atas permukaan batu besar yang ada di hadapannya. Setelah itu munculah unta yang gemuk, besar, dan bagus.
Susu unta tersebut juga sangat banyak. Lihat apa yang terjadi, menyebabkan kaum tsamud terperanjat.
Mereka juga bergumam seperti halnya suara lebah. Saleh menjelaskan kepada kaumnya bahwa munculnya unta tersebut merupakan tanda bahwa ia merupakan utusan Allah SWT.
Sembahlah Allah serta tinggalkan berhala kalian. Kalian juga tidak boleh mengganggu unta ajaib ini. Apabila kalian menginginkan susunya, perahlah.
Kaum tsamud tidak mendengarkan apa yang menjadi larangan dari Nabi Saleh. Mereka malah mengganggu unta tersebut dan membunuhnya.
Padahal sedari awal Nabi Saleh sudah melarangnya, karena unta tersebut bukan sembarang unta. Melainkan mukjizat dari Allah.
Saleh khawatir apabila unta tersebut terbunuh, Allah akan murka. Benar saja, atas perbuatan mereka sendiri Allah menghukum kaum tsamud.
Hukuman tersebut ada setelah hari ke-4 unta tersebut mereka bunuh. Petir yang menyambar, bumi berguncang, dan kaum tsamud hancur.
Maka keteladanan Nabi Saleh ini bisa kita jadikan inspirasi untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Allah adalah tempat memohon segala sesuatu, setiap kesulitan pasti Allah datangkan kemudahan. Tidak menyerah meskipun kaum tsamud menentang. (Muhafid/R6/HR-Online)