Investasi pendapatan tetap lebih banyak menjadi pilihan karena risiko rendah dan jauh lebih aman. Hal ini juga banyak dipilih oleh nasabah perbankan tahun ini.
Seperti yang sudah banyak masyarakat ketahui jika kegiatan investasi menjadi hal yang kini sudah banyak dilakukan. Apalagi berbagai macam investasi sudah sering dan berlaku sejak dulu.
Hanya saja untuk tahun 2022 ini sebagian besar investor lebih memilih menjalankan investasi dengan pendapatan tetap.
Seperti halnya investor perbankan yang mengandalkan jenis investasinya ke deposito dan surat utang jangka pendek. Bahkan menengah terutama bagi mereka yang memiliki imbal hasil kompetitif.
Baca Juga: Investasi Jangka Panjang Permanen, Keuntungan dan Contohnya
Jenis Reksadana Investasi Pendapatan Tetap
Sebenarnya cukup banyak jenis investasi yang bisa Anda jalankan. Termasuk reksadana pendapatan tetap. Saat ini reksadana pendapatan tetap ini yang berbasis surat utang jangka pendek, menengah dan korporasi menjadi rekomendasinya.
Sisa penempatannya oleh berbagai produk berbasis ekuitas atau yang memiliki fluktuatif relatif tinggi. Misalnya saja SBN yang memiliki surat utang dengan tenor 10 tahun.
Sedangkan obligasi korporasinya diatas investasi. Meski demikian, untuk investasi berbasis ekuitas atau relatif minor akibat laju IHSG yang lebih relatif melaju.
Sebab mampu merespon ekspektasi positif pemulihan ekonomi 2022 selama pandemi yang kini menuju endemi. Meski terjadi hal seperti ini, namun minat nasabah perbankan tetap baik.
Meski beriringan dengan pemulihan perekonomian saat ini. Reksadana menjadi salah satu investasi yang justru menjadi pilihan untuk penghasilan tetap.
Baca Juga: Rekomendasi Lokasi Investasi Properti di Indonesia, Dijamin Cuan
Pengertian Reksadana Pendapatan Tetap
Mengingat banyaknya yang menjalankan investasi pendapatan tetap, kini reksadana menjadi salah satunya. Reksadana pendapatan tetap itu sendiri adalah jenis investasi yang menanamkan modalnya sebesar 80% dikelola produk obligasi atau efek utang.
Untuk jatuh temponya lebih dari 1 tahun. Adapun imbal balik dari investasi ini yaitu memacu tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah. Jenis investasi ini berbeda dengan produk reksadana pasar uang.
Jenis reksadana pendapatan tetap lebih mudah pencairannya kapan pun tanpa adanya tambahan biaya. Bahkan investasi ini lebih cenderung stabil daripada lainnya. Hal inilah yang mengakibatkan reksadana pendapatan tetap justru menjadi pilihan tahun ini.
Baca Juga: Tips Investasi Emas Digital Mampu Meraup Cuan Besar Bagi Investor
Risiko Pendapatan Tetap
Investasi pendapatan tetap seperti reksadana juga memiliki risiko seperti yang lainnya. Risiko reksadana biasanya terjadi pada investor pemula yang belum memahami akan kegiatan ini.
Seperti yang sudah banyak masyarakat ketahui jika investasi dengan hasil besar risikonya pun akan tinggi dan sebaliknya. Reksadana pendapatan tetap termasuk yang memiliki risiko menengah.
Sehingga cocok untuk investasi jangka antara 1-3 tahun.Jenis investasi ini menjadi pilihan tepat bagi Anda yang menginginkan untuk mempersiapkan biaya pernikahan, membeli mobil, rumah dan yang lainnya.
Sehingga investasi pendapatan tetap justru membantu kebutuhan dana untuk berbagai kebutuhan di masa mendatang. (R10/HR-Online)