Indikator akumulasi distribusi saham menjadi salah satu teknik analisa yang biasa Anda gunakan dalam dunia saham. Sesuai namanya, accumulation berarti akumulasi. Sehingga dapat membaca saham yang sedang terakumulasi.
Dengan bantuan teknologi terbaru saat ini membuat berbagai hal bisa Anda lakukan melalui online, bahkan untuk dunia saham. Sebagai pemula sebaiknya Anda memahami dan mempelajari saham yang sedang berada pada posisi akumulasi oleh bandar.
Bisa dibilang jika saham tersebut akan terbuang oleh bandar. Sebenarnya untuk mengetahui informasi tersebut bisa terjadi dengan analisa teknikal.
Sebab, dalam indikasi tersebut sudah tersedia indikator untuk membaca teori akumulasi dan distribusi yang terjadi pada pasar modal. Indikator tersebut adalah indikator akumulasi distribusi saham.
Dalam hal ini, Anda perlu tahu untuk pergerakan saham di pasar. Membaca saham yang banyak terjual oleh pelaku pasar dapat menentukan gerak yang bisa dilakukan untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Baca Juga: Prospek Saham Emiten Sawit Tidak Stabil Akibat Larangan Ekspor CPO
Pengertian Indikator Akumulasi Distribusi Saham
Seperti yang sudah banyak Anda ketahui jika dalam dunia saham banyak strategi yang harus Anda persiapkan. Selain itu, berbagai indikator juga tersedia guna untuk mendapatkan informasi yang tepat dalam pergerakan pasar.
Banyak analisa yang bermanfaat untuk mencermati pergerakan saham pada bursa. Salah satunya yaitu indikator akumulasi distribusi saham atau AD.
Indikator ini adalah sebagai tolak ukur sejauh mana saham memiliki potensi naik atau turun. Sebagai pemegang saham Anda pun perlu tahu pengertian hingga cara menggunakan indikator tersebut.
Hal ini bertujuan agar Anda bisa menyimpulkan informasi dari sebuah grafik.
Sebab banyak indikator yang hampir sama, namun memberikan data atau informasi yang tidak valid.
Indikator AD ini cara hitungnya menggunakan volume yang terkonfirmasi dengan trend. Dengan begini, pemilik saham bisa memperoleh peringatan ketika terjadi harga saham yang melemah.
Sebelumnya, indikator ini berperan untuk memilih saham. Namun seiring perkembangan dunia teknologi, fungsinya berubah menjadi semakin banyak.
Jadi sebagai seseorang yang akan bermain dalam dunia saham, Anda perlu tahu bagaimana cara menggunakannya.
Baca Juga: Harga Saham BUKA Rebound Justru Investor Bukalapak Menurun
Cara Membaca Indikator AD
Setelah Anda tahu pengertian dari indikator akumulasi distribusi saham atau AD, kini bisa memahami bagaimana cara membacanya. Sebenarnya untuk membaca indikator ini tergolong cukup mudah.
Sama seperti saat Anda menggunakan indikator lainnya. Saat indikator bergerak naik menandakan jika saham sedang terakumulasi.
Biasanya jika kondisi ini terjadi, kenaikan harga saham akan mengikuti. Begitu sebaliknya, jika indikator AD bergerak turun, tandanya saham sedang distribusi.
Jika kondisi ini sedang terjadi, banyak pelaku pasar yang buang barang yang mengakibatkan harga saham menurun.
Indikator AD tergolong cukup baik. Sebab mampu membaca saham-saham yang sedang terkumpulkan atau justru terbuang.
Baca Juga: Rekomendasi Saham UNVR yang Menguat Dibanding dengan Tahun Lalu
Indikator AD berfungsi untuk beberapa analisa. Bisa berada pada bagian bawah grafik harga atau tepat berada pada posisi grafik harga.
Hal ini membantu analisa saham semakin mudah membaca indikator akumulasi distribusi saham secara maksimal. (R10/HR-Online)