Gejala Hepatitis akut penting untuk kita waspadai. Ini merupakan kondisi atau suatu penyakit yang ditandai dengan infiltrasi sel-sel radang pada organ hati.
Kondisi ini juga dapat memicu peningkatan berupa serum aminotransferase hingga sebesar 2,5 kali lipat.
Lalu Hepatitis akut pada umumnya bisa sembuh sendiri dalam kurun waktu 4 hingga 8 minggu. Penyakit ini dapat terjadi karena adanya infeksi virus, kondisi autoimun, serta hepatotoksik yang berasal dari metabolit sekunder obat-obatan, alkohol, hingga toksin.
Dalam hal ini, penderita mungkin tidak merasakan gejala apapun. Namun terdapat beberapa pasien lain yang salah sangka, karena keluhan penyakit ini hampir sama dengan gejala flu.
Baca Juga: Mengobati Hepatitis Secara Alami, Begini Caranya
Kenali Gejala Hepatitis Akut pada Anak
Setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, saat ini dunia kembali berhadapan dengan fenomena penyebaran virus Hepatitis akut.
Mirisnya lagi, dalam kabar terbaru, virus ini telah menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, bahkan Indonesia.
Berdasarkan laporan terkini, terdapat 3 orang anak yang sebelumnya telah memperoleh perawatan intensif di Rumah Sakit UPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dan meninggal dunia. Menurut dugaan terserang Hepatitis akut.
Baca Juga: Manfaat Daun Sendok, Ceuli Uncal yang Ampuh Atasi Bronchitis, Hepatitis Hingga Asam Urat
Gejala Hepatitis Akut yang Menyerang Anak
Dari pasien yang meninggal di RSCM Jakarta, ketiganya merupakan pasien anak. Dokter Spesialis Penyakit Anak, Dr. dr. Hanifah Oswari menjelaskan bahwa gejala penyakit Hepatitis akut hampir sama dengan gangguan pencernaan pada anak.
Dari kasus yang telah ada, gejala awal terjadi adalah gastrointestinal terlebih dahulu. Seperti mual, muntah, dan sakit perut yang terkadang terjadi bersama dengan demam ringan.
Apabila telah terjadi stadium lanjut, maka anak akan muncul gejala yang menjurus seperti pada penyakit Hepatitis pada umumnya.
Anak akan buang air kecil seperti teh dan buang air besar dempul pucat serta bagian mata. Hingga pada bagian kulit akan berwarna kekuningan.
Secara lebih lanjut Dr. dr. Hanifah menjelaskan bahwa pada tahap ini, kadar glutamic oxaloacetic transaminase atau SGOT dan juga serum dari glutamic pyruvic transaminase atau SGPT akan meningkat, yakni di atas 500IU/ml.
Jika sudah mencapai tahap ini maka sudah berada dalam stadium lanjut, serta memerlukan adanya transplantasi hati. Jika pasien tidak memperoleh transplantasi hati, maka gejala Hepatitis akut bisa berlanjut.
Pasien akan mengalami gangguan berupa pembekuan darah. Selanjutnya pasien juga akan mengalami penurunan kesadaran, bahkan dapat pula berlanjut pada kematian.
Hingga saat ini, Kementrian Kesehatan RI tengah berupaya melakukan investigasi terkait penyebab kejadian dari hepatitis akut ini. Selanjutnya, Kementerian Kesehatan RI melakukan pemeriksaan panel virus lebih lengkap.
Terkait hal ini, Dinkes Provinsi DKI Jakarta juga tengah melakukan penyelidikan terhadap epidemiologi lebih lanjut.
Baca Juga: Obat Penyakit Liver dan Hati Alami yang Paling Ampuh
Hingga saat ini penyebab dari penyakit Hepatitis akut ini belum dapat diketahui secara pasti. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang ada, penyebab Hepatitis akut ini berbeda dengan Hepatitis A, B, C, D, dan E pada umumnya.
Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat tetap waspada. Jangan tunggu gejala Hepatitis akut menunjukkan keparahan, untuk menghindari akibat yang lebih fatal bisa terjadi. (R10/HR-Online)