Senin, April 14, 2025
BerandaBerita TerbaruFakta Komet Halley, Tidak Terlihat Tapi Sebabkan Hujan Meteor Tahunan?

Fakta Komet Halley, Tidak Terlihat Tapi Sebabkan Hujan Meteor Tahunan?

Fakta Komet Halley merupakan salah satu benda luar angkasa yang menerangi langit malam. Komet yang satu ini tentu tidak biasa.

Benda luar angkasa ini akan terlihat dari Bumi setiap 75 hingga 76 tahun sekali. Pada saat itu, Komet Halley akan menerangi langit dengan mencapai perihelionnya.

Ukuran komet dan intrik yang mengelilinya sangat menonjol. Hal itu membuat penampakannya manusia nanti-nantikan sepanjang sejarah.

Baca Juga: Fakta Unik Komet Swan, Puncak Aktivitas pada Akhir Mei

Menguak Fakta Komet Halley

Setiap 75 hingga 76 tahun sekali, komet 1P/Halley atau yang juga banyak orang menyebutnya sebagai Komet Halley, bergerak menyapu tata surya bagian dalam.

Panas dari matahari membuat komet ini kehilangan cengkraman yang sedingin es di atas bongkahan debu, es, serta gas yang memiliki ukuran seperti gunung.

Akibatnya, komet yang rapuh akan melepaskan gas puing baru mereka ke aliran orbit di setiap lintasannya. Selama terbang di lintasan terakhirnya pada tahun 1986, komet ini sudah kehilangan sekitar 1/1.000 massanya.

Baca Juga: Komet C/2021 A1 Leonard Fenomena Langka, Melintas Mendekati Bumi

Menyebabkan Hujan Meteor Setiap Tahun

Secara kebetulan, kita melintasi orbit Komet Halley dua kali dalam setahun. Itulah kenapa, terlepas bahwa komet ini tidak terlihat, tetapi ternyata fakta Komet Halley merupakan sumber dari dua hujan meteor tahunan.

Hujan meteor tersebut cukup terkenal. Mereka biasanya terjadi di bulan Mei dan di bulan Oktober.

Hujan meteor tahunan Eta Aquarid terjadi pada awal Mei menunjukan potongan dari komet ini. Kemudian, enam bulan setelahnya pada Oktober, jalur orbit Bumi akan kembali melintasi Komet Halley.

Pada saat itulah pecahan komet akan terbakar di atmosfer Bumi sebagai hujan meteor Orionid tahunan. Partikel komet akan mengotori orbit Komet Halley karena telah mengitari matahari selama ribuan tahun.

Akibatnya, komet tidak harus dekat dengan Bumi atau matahari untuk dapat menghasilkan hujan meteor.

Sebaliknya, setiap kali orbit Bumi melintasi Komet Halley, maka fragmen komet akan memiliki ukuran sekecil butiran pasir dan kerikil dan seringkali bertabrakan dengan atmosfer.

Kemudian, kerikil dan pasir tersebut akan menguap sebagai garis-garis yang menyala melintasi langit. Itulah yang kemudian dikenal sebagai meteor.

Baca Juga: Komet Alien 21/Borisov, Bagaimana NASA Mengungkap Misterinya

Di Mana Keberadaan Komet Halley Saat Ini?

Para astronom umumnya menyatakan jarak antara objek di tata surya dalam satuan astronomi atau AU, jarak matahari dan Bumi.

Komet Halley dari matahari berjarak 0,587 AU pada pendekatan terdekatnya atau perihelion. Kemudian 35,3 AU pada aphelion atau pendekatan terjauh.

Dengan kata lain, Komet Halley memiliki jarak 60 kali lebih jauh dari matahari pada saat titik terdekatnya. Terakhir, komet ini mencapai perihelion pada tahun 1986 dan kemungkinan akan melakukannya lagi pada tahun 2061.

Saat ini Komet Halley tengah berada di luar orbit Neptunus yang merupakan planet raksasa terluar dan dekat dengan titik aphelionnya. Adapun puncak aphelionnya akan terjadi pada 2023.

Meski begitu, meteorit atau partikel puing yang tertinggal di orbit komet akan bergerak melalui aliran orbit. Alhasil, ketika Bumi melintasinya akan terjadi fakta Komet Halley, yaitu hujan meteor tahunan. (R10/HR-Online)

Berkat Laporan Masyarakat, Polisi Gerebek Rumah yang Diduga Jadi Markas Barang Curian

Berkat Laporan Masyarakat, Polisi Gerebek Rumah yang Diduga Jadi Markas Barang Curian

harapanrakyat.com,- Polres Pangandaran, Jawa Barat, menggerebek sebuah rumah yang diduga menjadi markas barang curian, Minggu (13/4/2025) malam. Rumah tersebut berada di Desa Batukaras, Kecamatan...
Guru Honorer di Ciamis akan Dapat Tambahan Insentif, Ini Besarannya

Kabar Gembira! Guru Honorer di Ciamis akan Dapat Tambahan Insentif, Ini Besarannya

harapanrakyat.com,- Mulai bulan Juli 2025 atau tahun ajaran baru, guru dan tenaga kependidikan honorer di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, akan mendapatkan insentif tambahan. Kabar...
Pelatih yang Pernah Cetak Sejarah Timnas Indonesia Selain Nova Arianto

Pelatih yang Pernah Cetak Sejarah Timnas Indonesia Selain Nova Arianto

Sosok Nova Arianto tengah menjadi pusat perhatian lantaran dirinya mampu mencetak sejarah usai membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia U-17 2025. Lolosnya Indonesia...
Kasus Peredaran Tembakau Gorila, Satres Narkoba Polres Kota Banjar Amankan 3 Pelajar

Kasus Peredaran Tembakau Gorila, Satres Narkoba Polres Kota Banjar Amankan 3 Pelajar

harapanrakyat.com,- Jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Banjar, Polda Jabar, berhasil mengungkap keterlibatan pelajar dalam kasus tindak pidana peredaran narkotika golongan I jenis tembakau...
Jabar Butuh Pemimpin Petarung, Sekda Herman: Kalau Harimau Memimpin Kambing, Semua Akan Mengaum

Jabar Butuh Pemimpin Petarung, Sekda Herman: Kalau Harimau Memimpin Kambing, Semua Akan Mengaum

harapanrakyat.com,- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan, tantangan besar yang dihadapi Jawa Barat (Jabar) ke depan membutuhkan sosok pemimpin bertipe petarung....
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Resmi Larang Pungutan di Jalan Umum, Termasuk Donasi dan Jukir Liar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Resmi Larang Pungutan di Jalan Umum, Termasuk Donasi dan Jukir Liar

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi resmi melarang pungutan di jalan umum, termasuk pungutan untuk sumbangan atau donasi dan juru parkir (jukir) liar....