Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Untuk mengantisipasi terjadinya kasus stunting di Kota Banjar, Jawa Barat, perlu adanya edukasi pra nikah terhadap calon pengantin agar tidak stres saat menghadapi pernikahan, Kamis (12/5/2022).
Karena hal tersebut bisa mempengaruhi kualitas sperma calon pengantin pria. Maka dari itu perlu adanya edukasi pra nikah.
Baca Juga: Lagi! Pencatutan Nama Pejabat, Pelaku Ngaku Kadinsos Kota Banjar
Dalam acara apel siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Pendopo Kota Banjar, Wakil Walikota Banjar, H. Nana Suryana menuturkan, untuk penanganan penurunan stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas.
Menurut Nana, pencegahan stunting harus dimulai sejak pra nikah karena kondisi sperma dapat berpengaruh terhadap janin.
“Dengan begitu perlu adanya bimbingan dan edukasi bagi setiap calon pengantin sebelum menikah agar tidak stres, supaya spermanya berkualitas dan bisa melahirkan bayi yang sehat,” kata Nana Suryana.
Ia menjelaskan, dengan hadirnya Tim Pendamping Keluarga tersebut bisa membantu melakukan edukasi terhadap para remaja atau calon pengantin yang akan menikah.
“Saat ini kita sudah ada 6 orang admin di tingkat kota dan kecamatan serta 155 orang Tim Pendamping Keluarga. Saya harap tim ini bisa memberikan pendampingan keluarga untuk memaksimalkan dalam mengedukasi masyarakat,” jelasnya.
Nana berharap pada tahun 2024 mendatang Kota Banjar bisa terbebas dari kasus stunting. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)