Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Dosen Universitas Galuh (Unigal) berupaya membantu meningkatkan kualitas produk UMKM kripik beledag.
Hal itu terungkap saat Dosen Fakultas Teknik Unigal melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PkM) bagi pelaku usaha Kripik Beledag di Desa Selamanik, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis.
Ketua tim dosen pengabdi, Tia Setiawan, kepada HR Online, mengungkapkan, Ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan tanaman jenis umbi yang paling sering dikonsumsi di Indonesia.
“Terlebih ubi kayu merupakan sumber alternatif karbohidrat,” katanya.
Selama ini, kata Tia, ubi kayu masyarakat manfaatkan menjadi produk makanan aneka olahan, salah satunya adalah keripik beledag.
Tia bersama tim dosen pengabdi lainnya dari fakultas yang sama pun menyoroti pentingnya cara pengolahan keripik beledag.
“Alasannya, karena jika tidak diolah dengan benar, bisa menimbulkan masalah yang merugikan bagi kesehatan,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Tia menjelaskan soal kegiatan PkM yang ia laksanakan bersama rekan dosen.
Tia mengaku memperkenalkan tentang penerapan alat berupa Machine Oil Drainer kepada pelaku UMKM kripik beledag.
Pengenalan dan penerapan alat tersebut, kata Tia, sebagai upaya meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas produk.
Lebih lanjut, Tia mengungkapkan, kripik beledag dengan kadar minyak tinggi berdampak negatif bagi kesehatan.
Selain itu, produk dengan kadar minyak tinggi juga menyebabkan kripik beledag mudah menjadi tengik.
“Kami sudah menyosialisasikan pentingnya proses pengolahan kripik bledag,” kata Tia.
Setelah sosialisasi, Tia menambahkan, ia melaksanakan praktek pembuatan kripik bledag, menerapkan penggunaan alat machine oil drainer, serta membuat kemasan yang menarik.
Senada dengan itu, Slamet Riyadi, anggota tim dosen pengabdi, berharap, penggunaan machine oil drainer dapat mengurangi resiko penyakit yang berbahaya bagi kesehatan.
Slamet menuturkan, melalui kegiatan PkM ia ingin pelaku UMKM, khususnya produsen kripik beledag, mendapatkan wawasan baru.
“Ini momentum saling tukar wawasan dan transfer ilmu (teknologi), bagi pelaku usaha kripik beledag,” katanya.
Tia dan Slamet juga berharap, melalui PkM yang mereka laksanakan dengan pelaku usaha bisa membantu meningkatkan penjualan kripik beledag.
“Mudah-mudahan in menjadi contoh serta kontribusi baik bagi pelaku usaha kripik di Kabupaten Ciamis,” kata mereka. (Deni/R4/HR-Online)