Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Dampak wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menyerang ternak sapi kambing dan domba, baru-baru ini rupanya mulai dirasakan oleh pengusaha ternak sapi di Kota Banjar, Jawa Barat.
Salah satu dampaknya yaitu kurangnya pasokan sapi yang berkurang hingga 60 persen milik pengusaha sapi di Kelurahan Banjar.
Pengelola Peternakan, Idi (54) mengatakan, sejak informasi tersebut saat ini pasokan sapi sedikit terkendala.
Bahkan, berkurang hingga 60 persen jika dibandingkan hari biasanya untuk persiapan hari raya kurban.
Hal itu menurutnya, lantaran tempat pasokan barang yang biasanya diambil dari Jawa Timur, sekarang ini tengah dilakukan pembatasan sehingga tidak bisa melakukan distribusi barang.
Selain itu, jika mengambil pasokan sapi yang baru dikhawatirkan nantinya terdapat virus yang akan berdampak pada sapi yang lain.
“Katanya sekarang jangan ambil barang dulu jadi barang yang ada sekarang stok lama, sekitar dua bulan yang lalu. Kemarin juga sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan,” kata Idi kepada wartawan, Jumat (14/5/2022).
Baca juga: Dua Warga Terjangkit DBD, Dinkes Kota Banjar Lakukan Fogging
Lanjutnya, sejak adanya informasi wabah PMK tersebut pasokan barang ke Kota Banjar menjadi terganggu.
Ketersedian barang sekarang berkurang, hanya sekitar 150 ekor sapi yang tersedia di kandang.
Padahal, kata Idi, biasanya ketersediaan barang untuk pasokan persiapan menjelang Idul Adha bisa mencapai antara 400-500 ekor sapi yang disiapkan.
“Pasokan terganggu. Soalnya takut nanti kalau datang sapi yang baru bisa menular. Makannya belum mendatangkan sapi baru lagi,” ujarnya.
Wabah PMK Batasi Pasokan Sapi ke Kota Banjar
Terpisah, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan Kota Banjar, Agus Kostaman, mengatakan, adanya wabah PMK dan pembatasan itu tentunya akan mempengaruhi pasokan barang.
Dampak tersebut lanjutnya, karena biasanya dua bulan sebelum hari raya kurban bandar sudah mulai mempersiapkan stok kebutuhan sapi ataupun ternak.
“Kalau kebutuhan mungkin akan berkurang dan berpengaruh pada pasokan di Banjar, karena biasanya untuk stok bandar mulai mempersiapkan sejak bulan-bulan sekarang ini,” katanya.
“Untuk solusinya, semoga kondisi cepat teratasi dan bisa kembali mengambil pasokan dari luar daerah,” imbuhnya.
Dampak adanya PMK tak hanya dirasakan di Kota Banjar, di Ciamis pasar ternak Banjarsari ditutup sementara karena wabah tersebut. (Muhlisin/R8/HR Online/Editor Jujang)