Risiko investasi cryptocurrency cukup bervariasi. Bahkan beberapa di antaranya membuat masyarakat mematuhi jenis investasi yang satu ini.
Cryptocurrency adalah salah satu dari sekian banyaknya jenis investasi yang memiliki risiko tinggi.
Banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Bagi para investor,, alangkah baiknya jika memahami apa saja risiko yang bisa dihadapi ketika melakukan investasi.
Uang kripto bersifat sangat fluktuatif. Jumlah peminat investasi ini terbilang cukup tinggi sejak pandemi Covid-19 datang.
Banyak investor baik ritel maupun institusi yang mencoba peruntungan dari aset digital tersebut.
Meski demikian, namun masih ada juga beberapa investor yang menganggap jika uang kripto tidak memiliki bentuk fisik seperti uang nyata.
Untuk bisa memastikan apakan investasi ini menjadi pilihan yang tepat, investor wajib tahu apa saja risiko investasi cryptocurrency.
Baca Juga: Contoh Investasi Surat Berharga Termasuk Pengertian dan Jenisnya
Risiko Investasi Cryptocurrency Bagi Investor
Banyak alasan investor memilih uang kripto sebagai investasi. Namun ada pula risiko yang harus dihadapi jika melakukan investasi tersebut.
Agar Anda bisa lebih mudah dalam menjalankan investasi uang kripto, simak apa saja sebenarnya risiko yang bisa dihadapi, berikut ulasan selengkapnya.
Kejahatan Siber
Risiko investasi cryptocurrency cukup beragam, salah satunya sering adanya kejahatan siber.
Cryptocurrency adalah sesuatu yang berbasis teknologi digital. Sehingga cukup rentan terhadap terjadinya peretasan.
Jika hal ini terjadi, maka uang kripto yang investor miliki akan hilang dan berujung dengan terjadinya kerugian. Untuk itu, sebagai investor Anda wajib tahu platform cryptocurrency sebelum menanamkan modal di dalamnya.
Baca Juga: Investasi Deposito Syariah, Pengertian dan Keuntungan dari Simulasinya
Tidak Dapat Memulihkan Transaksi Nyasar
Buruknya lagi, untuk risiko investasi cryptocurrency jika transaksi nyasar akan sulit teridentifikasi. Sifatnya yang terdesentralisasi tidak diatur dan mendapat pengawasan oleh sebuah regulator tertentu.
Hal itu berbeda dengan jasa keuangan yang kegiatan secara keseluruhan sudah pasti OJK yang mengawasinya. Bahkan investor tidak bisa meminta bantuan jika salah melakukan transaksi atau salah kirim transaksi kripto.
Gejolak Pasar Tinggi
Alasan memilih investasi uang kripto memang menjadi pilihan sebagian besar orang. Namun ada banyak pula risiko yang bisa terjadi. Harga cryptocurrency memang tidak stabil.
Sehingga sulit untuk dipastikan. Dengan adanya hal ini membuat investor mengalami kesulitan ketika mereka menaksir untung dan rugi dalam investasi cryptocurrency.
Baca Juga: Pengertian Portofolio Investasi Beserta Cara Membuatnya Secara Tepat
Hambatan Regulasi di Beberapa Negara
Karena sulit mengatasi cryptocurrency, maka beberapa negara memutuskan untuk membatasi kegiatan tersebut. Berita adanya larangan uang kripto memang terjadi di negara paling adikuasa yaitu China dan AS.
Sehingga keduanya akan menjadi pemicu pergerakan harga saham. China sendiri melarang adanya cryptocurrency sejak tahun 2017.
Hal ini akan mempengaruhi pergerakan uang kripto karena sebagian besar permintaan dan penawaran bergerak pada dua negara tersebut.
Sehingga meski risiko investasi cryptocurrency cukup besar, masih ada juga yang berminat untuk melakukannya. Meski demikian, peminat di beberapa negara saat pandemi melanda justru mengalami peningkatan. (R10/HR-Online)